Mohon tunggu...
Aziddin Ramli
Aziddin Ramli Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Paling suka dipanggil BANG RAMLI. Berdomisili di kota Jogjakarta sejak SMP (dari masa remaja lulus SMP hingga saat ini). Beristrikan seorang wanita asli Jogjakarta.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Tampilan Baru Kompasiana (dengan Warna Favorite-ku)

27 Februari 2012   01:57 Diperbarui: 25 Juni 2015   08:58 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos


Setalah dua hari ini saya mengamati perkembangan Tampilan Baru Kompasiana, maka ada hal-hal yang hilang yang saya rasakan selama ini, yaitu dalam soul-nya Kompasiana:


1). Tampilan HL yang Statis, sehingga kurang Jreng dilihat dan juga tanpa PP si penulis.

2). Dashboard yang tidak memberitahukan kepada kita bahwa ada Komentator yang berkomentar pada tulisan kita (baik tulisan kita yang baru maupun tulisan yang lama).

3). Fiture Shoute yang hilang. Shoute bagi saya adalah sarana (Jalan Tol) untuk saling bertegur sapa antar sesama Kompasianer.

4). Karena saya tidak menemukan point Kedua (2) di atas, maka silaturrahim saya terhadap sahabat Kompasianer yang memberikan komentar pada tulisan saya menjadi sedikit banyaknya agak terganggu karena ketidaktahuan saya apakah ada atau tidaknya komentar para Kompasianer yang berkomentar pada tulisan saya.

5). Karena tiadanya point Keempat (4) di atas, untuk menjawab Komentar yang semula wajib jawab bagi saya untuk merespon dengan cepat, saat ini saya menjadi lelet dan lola dalam menanggapinya, karena -kita tidak tahu- ada atau tidaknya komentar yang masuk pada tulisan seperti yang dimaksudkan pada point Kedua (2) di atas.

Saya punya prinsip: Bagi saya pribadi, saya merupakan seorang Kompasianer -wajib jawab- dan harus sesegera mungkin menjawab komentar para sahabat Kompasianer yang memberikan komentar pada lapak saya dan sebaliknyapun saya tidak perduli komentar saya yang berserakan di lapak sahabat Kompasianer lainnya apakah mau dibalas komentar dengan cepat atau tidak (dalam hal ini saya tidak menghiraukannya). Yang penting bagi saya adalah posisi dimana saya yang sudah meninggalkan jejak yang berserakan yang terdapat pada lapak para sahabat saya sesama Kompasianer. Hitung-hitung bahwa hal yang seperti itu (tentang komentar saya yang berceceran di lapak orang lain) dan yang berserakan tersebut berfungsi juga sebagai ajang silaturrahim bagi saya pribadi terhadap para Kompasianer sahabat saya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun