Mohon tunggu...
Aziddin Ramli
Aziddin Ramli Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Paling suka dipanggil BANG RAMLI. Berdomisili di kota Jogjakarta sejak SMP (dari masa remaja lulus SMP hingga saat ini). Beristrikan seorang wanita asli Jogjakarta.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Tips: Menulis Sederhana Tapi Tampak Indah

14 Januari 2012   14:11 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:54 3065
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Pernahkah Anda sebagai Kompasianer menemukan sebuah tulisan yang materinya bagus (menurut penilaian anda pribadi),  namun sayang karena tidak ditata dengan rapi, tanpa alinea, tanpa penempatan Tanda Baca yang tepat, sehingga tulisan tersebut kelihatan amburadul, tidak enak dipandang mata, dan dibaca?

Sayang sekali kalau keadaannya demikian. Ada tulisan yang berkualitas, namun tidak nikmat untuk dibaca pembaca karena susunannya amburadul, tidak menarik, hanya karena tidak tersusun rapi pada Tata Letak (Lay Out) yang indah. Jika sebuah tulisan disusun dengan baik, beraturan, serta penempatan tanda baca yang tepat, maka tulisan itu akan enak terlihat dan mudah dibaca.

Sebagai contoh, coba perhatikan dan amatilah dengan baik-baik contoh dua gaya penulisan yang terdapat di bawah ini. Bandingkan antara tulisan yang berwarna merahdan tulisan yang berwarna biru:


  • Contoh Pertama.

Kau lihatkah, bintang-bintang yang bertaburan di langit? Indah, berkelap-kelip di kejauhan malam. Apakah engkau ingin memetiknya? Biar ku petik satu untukmu. “Lihat Isaura….” Aku menggapainya dan meraihnya untukmu.

Tersenyumlah Isaura……. sebab engkau akan mengerti bahwa bintang-bintang di langit juga mengharapmu untuk menyentuhnya. Kau tahu, bintang-bintang itu ingin sepertimu. Dan engkau pun sering berkata padaku, ”Elitha, aku ingin menjadi bintang dan aku tak ingin tinggal di sini.”

Isaura, meski  hatimu sedih jangan menangisi hidup ini, sebab hidup telah digariskan. Dan hidup akan terus berputar seiring waktu dan jaman. Apakah engkau masih ingin menjadi bintang? Terbanglah Isaura… terbang!” Karena engkau harus mengejar hidup ini dan jangan terhenti karena sebuah masa lalumu.


  • Contoh kedua.

Kau lihatkah, bintang-bintang yang bertaburan di langit? Indah, berkelap-kelip di kejauhan malam. Apakah engkau ingin memetiknya? Biar ku petik satu untukmu. “Lihat Isaura….” Aku menggapainya dan meraihnya untukmu.

Tersenyumlah Isaura……. sebab engkau akan mengerti bahwa bintang-bintang di langit juga mengharapmu untuk menyentuhnya. Kau tahu, bintang-bintang itu ingin sepertimu. Dan engkau pun sering berkata padaku, ”Elitha, aku ingin menjadi bintang dan aku tak ingin tinggal di sini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun