[caption id="attachment_93942" align="aligncenter" width="491" caption="Monyet yang bisa karaokean. Ekpresi foto profile seorang yang kecewa terhadap kondisi real saat ini. Saya lebih menghargai kaum primata dan gerombolannya daripada koruptor dan gerombolannya. Bagi saya, bahwa Koruptor adalah pemilik drajat yang lebih buruk daripada drajat kaum gerombolan primata. Saya pendukung pelestarian primata sebagai binatang yang dilindungi oleh UU No 5 tahun 1990. Sumber foto http://www.google.com"][/caption]
KORUPTOR dan MONYET sama-sama bisa berkaraoke. Tapi monyet lebih alami daripada seorang koruptor. Naluri alamiahnya lebih orisinil dibanding dengan seorang koruptor. Monyet dan koruptor sama-sama rakus. Dalam hal materi - kedua-duanya juga rakus - dan juga haus akan kekuasaan. Monyet dan koruptor sama-sama tidak mengenal Tuhan. Andai keduanya mengenal Tuhan, pasti tabiatnya tidak akan serakus dan semena-mena sifat dari keduanya.
Perbedaan diantara keduanya terletak pada Harkat dan Martabat.
Monyet masih mempunyai harkat dan martabat di mata para gerombolannya. Sementara Koruptor cendrung individu walaupun tidak bisa dinafikan dalam hal melakukan aksi koruptnya juga biasa dilakuakan dengan cara berkelompok (berjamaah) serta bagi-bagi hasil atas kerjasama (kolusi) sesamanya. Demikian juga monyet, monyet apabila dalam suatu kelompok atau gerombolannya cendrung akan melakukan kerjasama. Kepala kelompok yang berkuasa memonopoli setiap masalah. Termasuk masalah sex yang berkaitan dengan kepemilikan sang betina.
[caption id="attachment_95104" align="aligncenter" width="503" caption="Monyet Batu (Ekor Panjang). Sumber hhtp://www.google.com"]
Monyet suka sex. Demikian juga dengan koruptor yang juga suka dengan sex sambil menghamburkan uang dan harta hasil korupsinya terhadap pemuasan nafsu duniawi dan nafsu birahinya. Monyet juga demikian, namun berbeda dengan koruptor. Monyet tidak merugikan pihak lain dalam kelompoknya. Taat akan peraturan dan doktrin yang diberikan ketua kelompoknya secara turun menurun. Siapa yang berkuasa itulah yang harus jadi panutan dalam kelompoknya. Persamaan Monyet dan Koruptor. Sama-sama tidak takut kepada Tuhan (kan mereka tidak mengenal Tuhan) ? Apabila mereka mengenal Tuhan, pasti mereka tidak akan merugikan pihak lain.
Para koruptor biasanya ber-Tuhan-kan uang dengan profesinya yang memungkinkan untuk melakukan perbuatan korupsi. Mereka menguntungkan diri sendiri dari hasil keringat orang lain dengan cara yang licik dan tidak bermartabat dan juga sanggup memakan uang rakyat. Koruptor lebih rendah martabatnya dari pada sekelompok monyet. Bagi saya : "Martabat Monyet lebih tinggi daripada martabatnya sang koruptor".
Tulisan ini terinspirasi dari tulisan seorang Kompasianer, sahabat kita Keranda Mayat, pada Rubrik Opini Politik Kompasiana | Rabu - 02 Maret 2011 | 14:47, yang membahas masalah ketakutan para koruptor terhadap jeruji besi ketimbang ketakutannya terhadap Tuhan. Ekpresi foto profile seorang yang kecewa terhadap kondisi real saat ini. Saya lebih menghargai kaum primata dan gerombolannya daripada koruptor dan gerombolannya. Bagi saya, bahwa Koruptor adalah pemilik drajat yang lebih buruk daripada drajat kaum gerombolan primata. Saya pendukung pelestarian primata sebagaimana yang tertuang dalam UU RI No. 5 Tahun 1990.
..............
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H