Mohon tunggu...
Ramli
Ramli Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Saya adalah seorang Mahasiswa, saya suka membaca buku, menulis dan traveling.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengulas Komunikasi Kesehatan dalam Bingkai Health Belief Model

13 November 2024   10:26 Diperbarui: 13 November 2024   10:38 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Artikel "Komunikasi Kesehatan: Sebuah Tinjauan" karya Metta Rahmadiana dari Universitas YARSI menyoroti pentingnya komunikasi dalam meningkatkan kesadaran kesehatan, baik pada tingkat individu maupun masyarakat. Melalui pendekatan Health Belief Model (HBM), kita dapat memahami bagaimana komunikasi kesehatan mempengaruhi keyakinan dan perilaku individu terkait kesehatan.

Health Belief Model adalah teori dalam psikologi kesehatan yang menjelaskan bahwa perubahan perilaku kesehatan dipengaruhi oleh keyakinan individu tentang risiko, manfaat, dan hambatan yang ada. 

HBM memiliki enam elemen utama yang dapat digunakan untuk menganalisis komunikasi kesehatan dalam mendorong perubahan perilaku kesehatan, yaitu perceived susceptibility, perceived severity, perceived benefits, perceived barriers, cue to action, dan self-efficacy.

1. Persepsi Kerentanan (Perceived Susceptibility)

Artikel ini menyoroti bahwa banyak individu kurang menyadari risiko kesehatan yang mungkin mereka hadapi akibat minimnya informasi yang akurat. Menurut HBM, persepsi individu tentang kerentanannya terhadap penyakit menjadi pendorong penting untuk mengadopsi perilaku pencegahan. 

Contohnya, jika seseorang memahami bahwa gaya hidup yang tidak sehat dapat meningkatkan risiko diabetes, ia lebih termotivasi untuk mengubah pola makan. Komunikasi kesehatan yang baik dapat membantu individu memahami kerentanan ini dan mendorong mereka mengambil tindakan pencegahan.

2. Persepsi Keseriusan (Perceived Severity)

Kesadaran akan dampak serius suatu penyakit menjadi faktor penting lainnya dalam HBM. Artikel ini mencontohkan bagaimana ketidaknyamanan emosional yang dirasakan penderita diabetes dapat memengaruhi hubungan sosial mereka. 

Ketika individu dan keluarga menyadari risiko kesehatan serta konsekuensi serius dari penyakit, mereka akan lebih terlibat dalam perawatan dan menjaga pola hidup sehat. Dengan demikian, komunikasi kesehatan yang menekankan bahaya atau konsekuensi penyakit tertentu dapat meningkatkan keterlibatan pasien dan keluarga dalam proses penyembuhan.

3. Persepsi Manfaat (Perceived Benefits)

Menurut HBM, keyakinan seseorang akan manfaat dari tindakan kesehatan tertentu sangat memengaruhi perilaku sehat. Dalam artikel ini, dijelaskan bahwa komunikasi kesehatan yang efektif dapat meningkatkan pemahaman pasien tentang manfaat dari mengikuti saran medis. Ketika individu yakin bahwa tindakan tertentu, seperti mengikuti terapi, akan membantu mengurangi risiko atau menangani masalah kesehatan, mereka akan lebih patuh pada pengobatan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun