Pada tanggal 20 juni 2024, ANTARIKSA Â menyelenggarakan workshop bertema "Unite For Safety". Acara ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai keselamatan berkendara dan dihadiri oleh mahasiswa, mahasiswi, warga sekitar, serta sejumlah narasumber ahli.
Ditlantas Polda DIY, Ibu Widya, menjadi pembicara pertama dan menekankan pentingnya kerjasama dengan polisi lalu lintas dalam mensosialisasikan keselamatan berkendara kepada masyarakat. Menurutnya, kerjasama ini adalah kunci untuk menciptakan lingkungan berkendara yang lebih aman dan tertib, dengan pendidikan dan sosialisasi berkelanjutan sebagai upaya untuk mengubah perilaku berkendara masyarakat.
Mas Rangga, seorang influencer touring, menjadi narasumber kedua. Ia membahas pentingnya persiapan sebelum berkendara, termasuk penggunaan perlengkapan keselamatan dan etika di jalan. Sebagai pengendara jarak jauh, Mas Rangga menekankan bahwa kesadaran dan disiplin dalam berkendara tidak bisa diabaikan. Ia mengajak peserta untuk selalu peka terhadap lingkungan sekitar saat berkendara guna mengurangi risiko kecelakaan.
Materi ketiga disampaikan oleh Mas Iqbal, supervisor dari Honda. Ia menekankan pentingnya merawat kendaraan untuk memastikan keselamatan di jalan. Mas Iqbal menjelaskan bahwa perawatan kendaraan secara rutin adalah cara efektif untuk mencegah kecelakaan. Selain itu, ia mengedukasi peserta tentang teknik berkendara aman dan analisis risiko kecelakaan. Menurutnya, banyak kecelakaan terjadi pada kendaraan roda dua karena kurangnya perhatian pengendara terhadap faktor keselamatan.
Pendekatan behaviorisme dalam psikologi komunikasi sangat relevan dalam workshop ini. Teori behaviorisme menekankan bahwa perilaku dapat dipelajari dan diubah melalui interaksi dengan lingkungan. Dalam workshop "Unite For Safety," peserta diajak untuk mempelajari perilaku berkendara yang aman melalui penguatan positif dan negatif, serta pembelajaran melalui observasi.
Sebagai contoh, penguatan positif diberikan dalam bentuk penghargaan bagi pengendara yang mematuhi aturan keselamatan. Penguatan negatif, seperti sanksi bagi yang melanggar aturan, digunakan untuk mengurangi perilaku berisiko. Pembelajaran melalui observasi terjadi ketika peserta belajar dari narasumber yang memberikan contoh perilaku berkendara yang baik. Latihan dan repetisi juga menjadi bagian penting dalam membentuk kebiasaan berkendara yang aman.
Workshop "Unite For Safety" sukses meningkatkan kesadaran peserta tentang pentingnya safety riding. Dengan mengaplikasikan prinsip-prinsip behaviorisme, Universitas Aisyiyah Yogyakarta membantu membentuk perilaku berkendara yang lebih aman di kalangan mahasiswanya. Hal ini sejalan dengan komitmen universitas untuk menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi semua warganya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H