Mohon tunggu...
Ramlan syah
Ramlan syah Mohon Tunggu... Lainnya - Aparatur Sipil Negara

suka membaca segala hal kecuali membaca kebencian dan kemunafikan

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Great Governance Lewat SCASN: Agenda Kebangsaan dan Branding Tokoh Nasional

4 Oktober 2024   23:59 Diperbarui: 5 Oktober 2024   00:06 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Seleksi Calon Aparatur Sipil Negara (CASN) yang akan dilaksanakan pada Oktober 2024 bukan sekadar prosedur administratif rutin, melainkan sebuah momentum strategis yang sangat menentukan arah dan kualitas birokrasi Indonesia di masa depan. Di tengah ambisi Indonesia untuk menjadi negara yang lebih kompetitif di kancah global, seleksi CASN tahun ini harusnya tetap menjadi prioritas utama dalam berbagai agenda nasional. Bahkan, jika dibandingkan dengan beberapa agenda penting lainnya yang akan berlangsung di bulan Oktober 2024, seperti kampanye pemilihan umum kepala daerah dan rangkaian persiapan puncak Hari Sumpah Pemuda, seleksi CASN memegang peranan yang lebih krusial dalam mewujudkan tata kelola pemerintahan yang unggul.

Agenda seleksi CASN tidak hanya berkaitan dengan pengisian formasi di berbagai instansi pemerintah, tetapi juga merupakan upaya serius untuk menciptakan birokrasi yang profesional, bersih, dan berorientasi pada pelayanan publik. Hal ini senada dengan pernyataan Dr. Agus Dwiyanto, pakar administrasi publik dari Universitas Gadjah Mada, yang mengatakan, "Birokrasi yang berkualitas adalah pondasi bagi kemajuan suatu negara." Pernyataan ini menggarisbawahi pentingnya proses seleksi yang tidak hanya berfokus pada kuantitas penerimaan pegawai, tetapi pada kualitas sumber daya manusia (SDM) yang nantinya akan menjadi tulang punggung birokrasi Indonesia.

Seleksi CASN menjadi agenda yang jauh lebih strategis dibandingkan agenda lain pada bulan yang sama. Misalnya, kampanye pilkada yang lebih terfokus pada kepentingan politik jangka pendek atau peringatan Sumpah Pemuda yang bersifat simbolis. Meskipun kedua agenda tersebut juga penting, seleksi CASN memiliki implikasi jangka panjang yang lebih besar bagi kualitas tata kelola pemerintahan. Sebagai contoh, pelaksanaan pilkada yang sukses akan sangat dipengaruhi oleh keberadaan birokrasi yang kuat dan kompeten di tingkat daerah, yang tentunya hanya dapat terwujud melalui rekrutmen aparatur yang sesuai standar.

Lebih jauh lagi, seleksi CASN tahun ini harus dilihat sebagai bagian dari upaya Indonesia untuk mewujudkan good governance menuju great governance. Good governance sendiri adalah tata kelola pemerintahan yang efektif, efisien, transparan, dan akuntabel. Namun, dalam kerangka great governance, Indonesia tidak hanya dituntut untuk menjalankan pemerintahan yang baik, tetapi juga harus mampu menghadirkan pelayanan publik yang inovatif, berorientasi pada hasil, serta berfokus pada kesejahteraan masyarakat. Seleksi CASN yang optimal akan menjadi kunci untuk mencapai visi ini, di mana para aparatur sipil negara yang terpilih bukan hanya mampu bekerja secara teknokratis, tetapi juga memiliki integritas dan orientasi pelayanan publik yang kuat.

Oleh karena itu, agenda seleksi CASN 2024 bukan hanya tentang perekrutan pegawai baru, tetapi juga tentang menyiapkan SDM yang siap mendukung transformasi birokrasi Indonesia. Jika seleksi ini berhasil, Indonesia dapat lebih yakin dalam menghadapi tantangan global, termasuk dalam menarik investasi, mendorong inovasi, dan meningkatkan daya saing nasional. Seleksi ini harus dilakukan dengan penuh integritas, memastikan bahwa yang terpilih adalah mereka yang benar-benar kompeten dan memiliki semangat untuk melayani negara.

Maka dari itu, penting bagi pemerintah dan masyarakat untuk memberikan perhatian khusus pada agenda seleksi CASN ini, karena hasilnya akan menentukan masa depan birokrasi dan, pada akhirnya, kemajuan bangsa. Di tengah berbagai agenda penting lainnya, seleksi ini menjadi agenda yang tidak bisa diabaikan atau dianggap remeh, karena akan menjadi landasan bagi terciptanya tata kelola pemerintahan yang unggul dan profesional di masa depan

Tingginya Antusiasme dan Tantangan yang Dihadapi

Pada tahun 2024 ini, lebih dari 3,9 juta orang  akan berkompetisi untuk sekitar 250 ribu formasi. Angka ini menunjukkan tingginya antusiasme masyarakat dan tingkat persaingan yang luar biasa. Namun, semangat ini perlu diimbangi dengan pelaksanaan seleksi yang transparan, berintegritas, dan akuntabel. Pemerintah memiliki tanggung jawab besar untuk memastikan bahwa proses seleksi tidak hanya berfokus pada individu yang kompeten, tetapi juga yang memiliki komitmen terhadap pelayanan publik dan etika yang tinggi.

Tantangan dalam pelaksanaan seleksi CASN tidak bisa diabaikan. Jika kita melihat negara-negara Asia seperti Singapura dan Korea Selatan, kualitas dan kompetensi Aparatur Sipil Negara (ASN) di Indonesia masih memerlukan banyak perhatian. Negara-negara tersebut telah menciptakan birokrasi yang efisien dan berbasis teknologi berkat investasi berkelanjutan dalam pengembangan SDM. Sementara itu, ASN Indonesia masih menghadapi tantangan dalam integritas, manajemen kinerja, dan kesiapan menghadapi perubahan teknologi yang cepat.

Salah satu tantangan utama dalam proses seleksi adalah memastikan transparansi dan akuntabilitas. Meskipun sistem Computer Assisted Test (CAT) telah membantu menciptakan proses seleksi yang lebih objektif, masih terdapat kesenjangan dalam akses teknologi, terutama di daerah terpencil. Hal ini berpotensi menciptakan ketidaksetaraan dalam pelaksanaan seleksi. Prof. Eko Prasojo, mantan Wakil Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, mengingatkan bahwa "kesenjangan akses dan persepsi publik terhadap integritas seleksi CASN harus menjadi perhatian utama."

Membangun Kepercayaan Publik

Persepsi negatif mengenai potensi kecurangan dalam seleksi CASN perlu segera diatasi. Kasus manipulasi nilai dalam seleksi sebelumnya telah merusak kepercayaan publik terhadap sistem ini. Oleh karena itu, pemerintah harus melibatkan pemangku kepentingan, termasuk media dan tokoh masyarakat, untuk memantau proses seleksi dan menyebarluaskan informasi yang akurat. Dengan langkah-langkah ini, diharapkan kepercayaan masyarakat terhadap birokrasi akan meningkat.

Lebih jauh lagi, keterlibatan tokoh-tokoh nasional dalam upaya rebranding seleksi CASN juga sangat krusial. Tokoh yang memiliki pengaruh besar, seperti mantan menteri, akademisi, serta pemimpin bisnis, dapat memanfaatkan kredibilitas mereka untuk mengubah persepsi negatif masyarakat. Mereka dapat menjadi duta integritas yang menekankan pentingnya seleksi ini dalam rangka menciptakan birokrasi yang profesional, bersih, dan berdaya saing. Misalnya, seorang mantan menteri yang telah berhasil melakukan reformasi birokrasi selama menjabat dapat berbicara secara langsung tentang manfaat dari seleksi yang jujur dan transparan. Demikian juga, akademisi dan pemimpin bisnis dapat berbagi pandangan tentang bagaimana kualitas SDM yang baik di birokrasi akan berkontribusi pada peningkatan pelayanan publik serta kemajuan ekonomi.

Dengan mengedepankan isu integritas, para tokoh ini dapat membangun kesadaran publik akan pentingnya seleksi CASN dalam upaya mencapai great governance. Great governance bukan hanya soal menjalankan pemerintahan yang baik, tetapi juga memastikan bahwa aparatur negara yang terpilih adalah mereka yang benar-benar mampu dan berkomitmen untuk melayani masyarakat. Dukungan dari tokoh-tokoh nasional akan membantu masyarakat melihat seleksi CASN sebagai bagian dari reformasi yang lebih besar dan mendalam dalam rangka menciptakan birokrasi yang kompeten, inovatif, dan berintegritas.

Selain itu, keterlibatan tokoh-tokoh masyarakat dalam kampanye ini dapat memberikan nilai tambah yang signifikan. Mereka tidak hanya sekadar memberikan legitimasi moral, tetapi juga dapat menjadi agen perubahan yang menyebarkan pesan-pesan positif tentang integritas dan pentingnya kejujuran dalam proses seleksi. Dengan dukungan publik yang kuat, seleksi CASN akan memiliki legitimasi yang lebih tinggi, serta akan memotivasi calon ASN untuk berkompetisi secara sehat dan adil.

Pemerintah juga perlu memastikan bahwa setiap hasil seleksi CASN dapat diakses secara terbuka dan transparan, sehingga tidak ada ruang bagi manipulasi atau kecurangan. Penggunaan teknologi, seperti sistem seleksi berbasis komputer dan pemantauan online, dapat menjadi salah satu cara untuk menjamin proses seleksi yang objektif dan tidak terpengaruh oleh campur tangan pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.

Dengan langkah-langkah ini, diharapkan seleksi CASN tidak hanya dapat menghasilkan birokrat yang kompeten dan berintegritas, tetapi juga dapat memperkuat kepercayaan masyarakat terhadap birokrasi. Hal ini pada akhirnya akan berkontribusi pada peningkatan efektivitas pemerintahan serta percepatan reformasi birokrasi, yang menjadi pondasi utama untuk mencapai visi Indonesia sebagai negara yang kompetitif di kancah global.


Mewujudkan Great Governance

Dengan mengedepankan transparansi dan integritas dalam proses seleksi, kita dapat mengarahkan birokrasi menuju great governance. Menurut laporan World Bank, negara-negara dengan birokrasi profesional dan efisien memiliki pertumbuhan ekonomi yang lebih stabil dan kualitas pelayanan publik yang lebih baik. Indonesia memiliki potensi besar untuk mencapai tingkat ini, dimulai dengan pelaksanaan seleksi CASN yang berkualitas.

Namun, penting untuk diingat bahwa seleksi CASN hanyalah langkah awal. Setelah individu terpilih, mereka harus mendapatkan pelatihan berkelanjutan dan pengembangan kompetensi untuk mampu menghadapi tantangan global. Dalam era digitalisasi dan globalisasi yang cepat, ASN harus siap beradaptasi dan terus berkembang. Kualitas birokrasi yang dibangun melalui seleksi CASN tidak hanya harus kompetitif secara nasional, tetapi juga mampu bersaing di tingkat internasional.


Seleksi CASN 2024 adalah peluang bagi Indonesia untuk merombak birokrasi dan mempersiapkan fondasi pemerintahan yang lebih maju. Dengan melibatkan seluruh sektor---termasuk peran aktif tokoh nasional---kita dapat menghasilkan aparatur negara yang tidak hanya kompeten tetapi juga memiliki semangat pelayanan publik yang tinggi. Ini bukan sekadar agenda rutin, melainkan bagian dari strategi besar untuk mewujudkan Indonesia yang lebih kuat, kompetitif, dan dihormati di kancah internasional.

Masa depan Indonesia ada di tangan mereka yang terpilih melalui seleksi ini, dengan integritas dan kompetensi sebagai landasan utama. Aparatur yang terpilih harus siap menjadi garda terdepan dalam melayani bangsa dan menjawab tantangan global dengan kualitas yang setara dengan negara-negara maju. Seleksi CASN bukan hanya tentang memilih pegawai, tetapi juga tentang membangun generasi pemimpin birokrasi yang akan membawa Indonesia menuju era baru yang lebih progresif.



Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun