2. Kredivo Rp 1.500.000
3. SPayLater Rp 200.000 diretas pelaku untuk membeli pulsa nomor pelaku
4. MBanking BCA diretas Rp 350.000
Keadaan semakin kacau akibat adanya cyber crime ini, keesokannya Gita dan Ariani langsung pergi ke Bank BCA KP Cimahi untuk mengurus keuangan yang telah diretas dan membuat surat untuk diajukan kepada pihak Polisi Cimahi. Setelah lapor dengan pihak polisi, Gita mendapatkan Surat Pernyataan bahwa ia tidak bersalah dan surat tersebut untuk melindungi diri jika ada yang menagih akibat tidak dibayar oleh pihak pinjaman online tersebut Gita terbukti tidak salah.
Setelah kejadian tersebut Gita mendapatkan notif kembali bahwa SpayLater ia digunakan sebesar Rp 300.000 untuk membeli pulsa ke nomor pelaku, tetapi Gita sudah tenang karena mendapatkan surat pernyataan tersebut. Gita langsung mengubah password Gmail dikarenakan ia yakin jika handphone nya diretas dari jauh, entah bagaimana caranya tetapi Gita sangat yakin jika pelaku masih mencari cara untuk meretas yang lainnya.
Kejadian ini memang membingungkan karena Gita tidak tahu siapa pelakunya dan tidak tahu apa motif dari pelaku. Setelah Gita menyelesaikan urusan untuk mengamankan akunnya, ia pun langsung mereset pabrik handphonenya agar terasa lebih aman walaupun Gita trauma takut terjadi peretasan lagi.
Kita harus pintar untuk bisa menjaga akun kita dengan baik karena dunia kejahatan siber semakin tinggi, kita bisa melakukan sesuatu agar terhindar dari cyber crime yaitu:
- Buatlah password yang unik, disarankan jangan tanggal lahir
- Wajib lakukan otentikasi dua faktor atau verifikasi dua langkah
- Jangan download atau memencet sembarangan karena sangat berbahaya
- Jangan percaya dengan link yang bukan dari pihak resmi.
Tindakan kejahatan ini membuat semuanya menjadi rawan karena yang tidak melakukan apa-apa saja bisa terkena cyber crime, bagaimana yang sangat aktif dengan sosial media? Tenang, jika kita bisa menjaga dan melindungi akun kita dengan baik, maka akun kita pun akan aman-aman saja, yang paling penting jangan menggunakan PIN atau Password dengan menggunakan tanggal lahir kita, nama orang tua kita, atau nama kita sendiri. Password yang terbilang tidak ketebak pun bisa diretas, bagaimana yang mudah?
Jagalah keamanan akun kita secara pintar agar kita bisa merasakan aman dan nyaman saat menggunakan teknologi, jangan mudah percaya dengan orang baik itupun orang terdekat. Kejadian ini merupakan pelajaran untuk kita agar bisa lebih memperkuat untuk menjaga privasi kita
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H