Mohon tunggu...
Ramid Masyutie
Ramid Masyutie Mohon Tunggu... Penulis - freelancer

Menulis ....

Selanjutnya

Tutup

Politik

WNA AS Terpilih Jadi Bupati, Kok Bisa?

5 Februari 2021   03:47 Diperbarui: 5 Februari 2021   08:46 406
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kasus Orient yang mencalonkan diri sebagai Bupati pada Pilkada 2020 bersama Thobias Uly yang diusung oleh Partai Demokrat dan PDIP menjadi polemik.

Orient tenyata masih terdaftar sebagai Warga Negara Amerika .Tidak diketahui , apakah ia memiliki paspor Indonesia atau berkewarganegaraan ganda, namun jelas ia mempunyai KTP untuk mendaftar di KPU.

(Foto ; beritahukum.com/law justice.com_)

Riwayat hidupnya sendiri  lahir di Kupang, 7 Oktober 1964 dan kini ia berusia 56 tahun. 

Ia menghabiskan masa kecilnya sejak SD, SMP,SMK serta pendidikan Sarjananya di Indonesia.

Lulus di Administrasi Niaga di Universitas Nusa Cendana (UNDANA) Kupang tahun 1987.

Dia juga pernah menjadi anggota Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) dan anggota Resimen Mahasiswa atau Menwa.

Orient mungkin orang pintar , Pendidikan Master of Arts (MA) in Religius Studies diselesaikan di University of California (UCLA) Los Angeles (1996).

Master of Business Administration (MBA) diselesaikan di University of Southern California (USC) tahun 1999

Berikutnya Master of Theology (ThM), diselesaikan di California Center of Theological Studies USA tahun 2001.

Setelah itu, ketiga gelar doktornya, Doktor of Philosophy (PhD) diselesaikan di Dallas Theology Seminary di Texas (2004), PhD Accouting and Finance diselesaikan di Argosy University of San Diego (2010); dan Doktor of Business Administration (DBA) diselesaikan di North Central University, Presscott, Arizona, USA (2016).

Dalam mengikuti Pilkada, dengan 48,3 persen suara , Orient-Tobias mengalahkan dua pasangan calon lainnya, petahana Nikodemus NRihiHeke-YohanisYly Kale dan pasangan Takem Irianto Radja Pono-Herman Hegi Radja.

Status kewarganegaraan bupati terpilih Kabupaten Sabu Raijua, Nusa Tenggara Timur (NTT), Orient Patriot Riwu adalah warga negara Paman Sam. 

Hal ini telah dikonfirmasi ke kedutaan Amerika dan dibenarkan.

Jika Orient adalah WNA yang diklasifikasikan sebagai dwi kenegaraan , maka kita teringat hal yang sama juga terjadi pada Archandra Thahar. 

Ia memiliki status ganda Dwi Kenegaraan Archandra dicopot dari kursi Menteri SDM oleh Joko Widodo .

Archandra bisa lolos karena buru buru mengajukan permohonan "berhenti" dari WNA AS dan kembali jadi WNI meski Archandra dari kursi Menteri  harus puas menjadi Wamen.

Hal ini memunculkan pertanyaan mengenai  warga negara Indonesia (WNI) kewarganegaraan ganda di luar negeri.

Amerika mengizinkan  kewarganegaraan ganda.

Diduga,  banyak WNI di AS , mulai dari pekerja biasa sampai profesional atau orang pintar dan berduit yang  menjadi warga negara Amerika.

Mereka bisa dapat "green card  " setelah tinggal dan bekerja di AS, meski belum terlalu lama.

Dengan mengantongi warga negara AS, mereka mendapat banyak kemudahan dari pekerjaan, pendidikan anak sampai fasilitas pajak , perumahan dan sebagainya 

Negara yang membolehkan warganya berkewarga negaraan ganda adalah India. 

India mengadopsi prinsip dual citizenship dengan kebijakan Overseas Citizenship of India (OCI).

Bagi yang pernah menjadi warga negara India, dapat  kembali ke India tanpa kehilangan hak kewarganegaraannya.

Dengan adanya kebijakan tersebut, sejumlah ahli teknologi di India segera menyerbu Amerika Serikat dan negara maju di Eropa. 

Semula para pengamat mengkhawatirkan migrasi tersebut menghilangkan modal intelektual di India yang  disebut "brain drain ".

Namun nyatanya, fenomena brain drain yang dianggap menakutkan itu malah menguntungkan.

Pada akhir tahun 90-an dan menjelang abad 21 India  dihadapkan dengan kembalinya para imigran  dari Amerika dan Eropa yang lebih memiliki skill. 

Indonesia tidak membolehkan warganegara ganda. Diaspora Indonesia pernah meminta disesuaikannya Undang-Undang di Indonesia agar Indonesia mengakomodir kewarganegaraan ganda. Namun belum direspon pemerintah.

Kembali kepada Orient , apakah dia sama dengan kasus diatas ? Belum diketahui pasti, karena ada yang meragukan asal usulnya .

Dikutip dari bebas. Kompas .id Kamis, 04/02/2021 , Keluarga Bupati Sabu Raijua terpilih, Albert Riwu Kore mengatakan, tahun 2015  ayah mereka bertolak ke Amerika Serikat (AS)

Ayah kami seorang kepala SD Inpres Nunbaun Sabu Kota Kupang. Ia mengajarkan kami berempat untuk hidup sederhana dan memiliki apa yang menjadi hak kami. Tidak boleh serakah terhadap hak hidup orang lain, apalagi mencuri dan merampok,”tegas Albert

Orient  tidak memiliki keinginan mengejar jabatan atau kekayaan karena kehidupan mereka di AS sudah cukup. 

Jika masalah kewarganegaraan ini berlanjut sampai pada keputusan menganulir kemenangan yang sudah diraih, 9 Desember 2020,  bagi keluarga tidak soal. Orient akan kembali ke AS dan menekuni pekerjaan yang ada.

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun