Mohon tunggu...
Ramid Masyutie
Ramid Masyutie Mohon Tunggu... Penulis - freelancer

Menulis ....

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Melawan Covid-19 selain Vaksin, Pemisahan Enzym Khusus dan Radiasi

29 Januari 2021   10:11 Diperbarui: 29 Januari 2021   10:19 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto:Presiden Turki Tayyip Erdogan menerima suntikan vaksin Covid-19 CoronaVac buatan Sinovac di Rumah Sakit Kota Ankara di Ankara, Turki, 14 Januari 2021. [Murat Cetinmuhurdar / Kantor Pers Presiden / Handout melalui REUTERS]

Sebelum ini jadi kenyataan,  Kelompok Penasihat Strategis WHO (SAGE) untuk Imunisasi telah mengeluarkan rekomendasi sementara untuk penggunaan vaksin (Moderna mRNA-1273 ) untuk digunakan melawan COVID-19 pada orang berusia 18 tahun ke atas.

Petugas kesehatan yang berisiko tinggi terpapar dan lansia harus diprioritaskan untuk vaksinasi.

WHO  merekomendasikan agar semua vaksin diamati setidak tidaknya selama 15 menit setelah disuntik vaksinasi. 

Mereka yang mengalami reaksi alergi parah langsung terhadap dosis pertama sebaiknya tidak menerima dosis tambahan ( lanjutan ) 

Menjaga jarak fisik, mencuci tangan, menjaga kebersihan , menghindari keramaian, masih harus terus dilanjutkan, disamping pemakaian masker yang memenuhi syarat .

Indonesia telah mulai dengan  vaksin Sinovac yang diproduksi oleh  China. 

Indonesia rupa rupanya tidak sendirian , Turki dengan percaya diri memulai vaksin Sinovac dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan disuntik vaksin Sinovac pada tanggal 14 Januari 2021, sehari setelah otoritas kesehatan mengizinkan vaksin  itu digunakan.

Foto:Presiden Turki Tayyip Erdogan menerima suntikan vaksin Covid-19 CoronaVac buatan Sinovac di Rumah Sakit Kota Ankara di Ankara, Turki, 14 Januari 2021. [Murat Cetinmuhurdar / Kantor Pers Presiden / Handout melalui REUTERS]
Foto:Presiden Turki Tayyip Erdogan menerima suntikan vaksin Covid-19 CoronaVac buatan Sinovac di Rumah Sakit Kota Ankara di Ankara, Turki, 14 Januari 2021. [Murat Cetinmuhurdar / Kantor Pers Presiden / Handout melalui REUTERS]
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menanggalkan kaos hitam dan divaksinasi pada hari Kamis ketika negara berpenduduk 83 juta orang itu mulai meluncurkan jab Sinovac China.

Pemimpin Turki berusia 66 tahun muncul sekitar satu jam  untuk memberikan contoh yang baik. Presiden termasuk dalam 83 juta penerima vaksinasi, meski beberapa negara mengisyaratkan penggunaan vaksin usia 18 sampai dengan 59 tahun .

"Masih ada orang yang berkampanye negatif mengenai vaksinasi, tapi saya yakin akal sehat akan menang," kata Erdogan sebelum disuntik

Chili juga telah menyetujui peluncuran darurat vaksin Covid-19 yang diproduksi oleh China Sinovac untuk  orang-orang yang berusia antara 18-59 tahun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun