Mohon tunggu...
KUMBANG
KUMBANG Mohon Tunggu... Apoteker - mahasiswa

saya gemar menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pemberdayaan Kaum Dhuafa Fundraising Mahasiswa FFS UHAMKA

20 Januari 2024   01:55 Diperbarui: 20 Januari 2024   02:23 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mata kuliah kemuhammadiyahan memberikan pemahaman mendalam terkait Surat Al-Ma'un, tidak hanya dalam segi teoritis, tetapi juga mendorong untuk menerapkan ajaran tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Pemberdayaan kaum dhuafa menjadi konsep utama yang bersumber dari Surat Al-Ma'un, yang mengajarkan prinsip-prinsip kepedulian dan gotong-royong sebagai bentuk tanggung jawab sosial.

Surah ini menyoroti konsekuensi negatif dari perilaku yang bertentangan dengan nilai-nilai agama, seperti menolak memberi makan orang miskin dan perlakuan buruk terhadap anak yatim. Dengan tegas, Surat Al-Ma'un memberikan petunjuk mendalam tentang urgensi kepedulian sosial, membangun kesadaran akan tanggung jawab kita terhadap kesejahteraan sesama.

Prinsip-prinsip pemberdayaan dalam Surat Al-Ma'un memandu untuk memahami bahwa menolong sesama tidak hanya sebatas memberikan makanan, melainkan memberikan bantuan yang benar-benar bermanfaat dan relevan untuk meningkatkan kualitas kehidupan mereka. Melindungi dan memberikan perhatian kepada kelompok yang rentan, seperti anak yatim, menjadi imperatif dalam ajaran ini.

Dengan mengambil inspirasi dari Surat Al-Ma'un, pemberdayaan kaum dhuafa dapat diwujudkan dengan menerapkan prinsip-prinsip tersebut. Memberikan perhatian kepada kelompok yang membutuhkan, memberikan bantuan yang sesuai dengan kebutuhan mereka, dan menjalankan ajaran agama dengan ikhlas menjadi inti dari upaya pemberdayaan. Dukungan finansial, transfer keterampilan, atau alokasi sumber daya lainnya juga menjadi bagian integral dari proses pemberdayaan, bertujuan meningkatkan kesejahteraan mereka secara berkelanjutan.

Sebagai contoh kasus yang konkret adalahIbu Alimi, hidup bersama kakaknya yang bernama Ibu Aliyah. Ibu Alimi mengidap penyakit yang sangat langka, sekarang kondisi beliau sangat memprihatinkan dan membutuhkan banyak pertolongan. Berlokasi di Jl. Kampung Air RT/RW. 001/015 Pejagalan, Penjaringan, Jakarta Utara

Dalam memberikan bantuan kepada Ibu Alimi, pendekatan yang diambil tidak hanya sebatas pemenuhan kebutuhan saat ini, tetapi juga merancang solusi berkelanjutan untuk meningkatkan kesejahteraannya. Bantuan yang meliputi sembako, alat-alat mandi, serta sedikit uang untuk membantu meringankan kebutuhan keseharian beliau. Dengan merinci permasalahan dan memberikan solusi yang terukur, pemberdayaan ini menjadi lebih dari sekadar pemberian bantuan, melainkan merupakan implementasi nyata dari ajaran Surat Al-Ma'un.

Dengan menghubungkan konsep pemberdayaan pada ajaran agama, tindakan ini menciptakan perubahan positif yang berkelanjutan dalam kehidupan kaum dhuafa. Hal ini sejalan dengan prinsip-prinsip Surat Al-Ma'un yang menekankan pada kepedulian sosial, gotong-royong, dan tanggung jawab terhadap sesama sebagai bagian integral dari kehidupan beragama.

dok. pri
dok. pri

Dengan demikian, pemberdayaan kaum dhuafa bukan hanya sekadar pelaksanaan nilai-nilai agama dalam bentuk bantuan, melainkan juga sebuah upaya konkret untuk memberikan solusi berkelanjutan, membangun harapan, dan menciptakan perubahan positif dalam kehidupan mereka yang membutuhkan uluran tangan..

Muhammad Saiful Aniq

Ridwan Ramadhan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun