Mohon tunggu...
Ramdhani Nur
Ramdhani Nur Mohon Tunggu... karyawan swasta -

lebih sering termenung daripada menulis...

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

(FF100K) Tumpah

21 Oktober 2011   09:29 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:41 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber:http://asmarantaka.wordpress.com/2010/02/19/hati2-dengan-efek-mie-instan/

TUMPAH

Oleh: Ramdhani Nur

[caption id="" align="aligncenter" width="350" caption="Sumber:http://asmarantaka.wordpress.com/2010/02/19/hati2-dengan-efek-mie-instan/"][/caption]

Aris sangat menyesali keputusannya kabur sampai selarut ini. Rasa laparnya ternyata lebih kuat menyerang kenyataannya dibanding ingatan atas makian ibu. Siang tadi, Aris gagal menghalau ayam-ayam yang mematuki nasi kering yang sebelumnya dijemur di atap rumah. Bola yang ditendangnya membuatnya tumpah. Akibatnya tak ada nasi untuk hari ini.

Kepada rumah akhirnya Aris kembali. Terpagari rasa takut dan malu yang membuatnya mematung di luar.

Tong parasea! Udah dibagi sama rata.”

Bau mie instan segera menyeruak melewati bilik bambu. Menggoda air liur Aris tertelan dalam.

“Si Aris nggak dibagi…?”

Tak ada jawaban dari ibu. Tak ada juga keberaniannya untuk menyeruak masuk ke dalam rumah.

****
tong parasea=jangan bertengkar

Cirebon, 21 Oktober 2011

*lebih 2 kata,

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun