Ketika datang angin yang berhembus di malam hari
hati terasa iris dan sepi tanpa yang menemani.
Meskipun hening dan sepi, tetapi hati tetap tegar untuk
Merasakan hembusa angin mesra yang menemani di malam hari.
Sayup – sayup angin berhembus, waktu berputar
dan suara – suarapun semakin sunyi tak terdengar
hanya sang angin malam yang bertiup kencang
berhembus – hembus dan berirama megar.
Rintik hujanpun turun membasahi bumi yang kering
dan tandus terluka, seakan hujan penuh cinta membasahi
bumi yang kering dan tandus terluka akan kekeringan
Sungguh alangkah indahnya panorama mala mini ketika
Dirasakan dan di hayati betapa penuh kelebihan untuk
Dirasakan dengan penuh cinta di hati.
Rintik hujan dan angin yang berhembus bersayup – sayup
berhenti pada ketika malam sunyi. Waktu terus berjalan
mengiringi lantunan suara kecil yang semakin keci tak terdengar
Penghayatan malam semakin terjiwai
Seakan senang menusuk di hati, tagihan jiwa selalu
Memaksa diri, disaat merasakan indahnya panorama malam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H