Mohon tunggu...
M Noval Ramdani
M Noval Ramdani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Jurusan Ilmu Ekonomi Pembangunan UNTIRTA

Nama saya M Noval Ramdani, umur saya 20 tahun seorang mahasiswa di UNTIRTA jurusan ekonomi pembangunan. Saya mempunyai hobi yaitu futsal,sepak bola dan lain-lain

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Migrasi dan Urbanisasi: Implikasinya terhadap Struktur Demografi Indonesia

28 Oktober 2024   23:48 Diperbarui: 29 Oktober 2024   00:12 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://sedaobagann.blogspot.com/2017/10/makalah-urbanisasi-dan-pengaruhnya.html

Pertumbuhan Kota Besar 

Kota-kota besar di Indonesia mengalami pertumbuhan yang pesat. Jakarta, sebagai ibu kota negara, telah menjadi magnet bagi migran dari seluruh Indonesia. Menurut BPS, populasi Jakarta meningkat dari 8,3 juta pada tahun 1980 menjadi lebih dari 10,5 juta pada tahun 2020. Pertumbuhan ini menciptakan berbagai tantangan, termasuk kepadatan penduduk, kemacetan lalu lintas, dan masalah lingkungan. 

Dampak Sosial dan Ekonomi 

Urbanisasi telah membawa dampak sosial dan ekonomi yang signifikan. Di satu sisi, urbanisasi menciptakan peluang kerja dan akses yang lebih baik terhadap layanan publik seperti pendidikan dan kesehatan. Namun, di sisi lain, urbanisasi juga menyebabkan kesenjangan sosial, dengan banyak penduduk perkotaan yang tinggal di permukiman kumuh tanpa akses yang memadai terhadap layanan dasar. 

Implikasi Terhadap Struktur Demografi 

Migrasi dan urbanisasi telah mengubah struktur demografi Indonesia dalam beberapa cara penting: 

Perubahan Komposisi Usia 

Migrasi ke kota-kota besar seringkali didominasi oleh penduduk usia produktif (15-64 tahun). Hal ini menyebabkan proporsi penduduk usia produktif di kota-kota besar lebih tinggi dibandingkan daerah pedesaan. Sebagai contoh, menurut data BPS tahun 2020, 68% penduduk Jakarta berada dalam kelompok usia produktif, dibandingkan dengan hanya 55% di daerah pedesaan. 

Urbanisasi dan Fertilitas 

Urbanisasi juga berdampak pada tingkat fertilitas. Data BPS menunjukkan bahwa tingkat fertilitas di daerah perkotaan cenderung lebih rendah dibandingkan dengan daerah pedesaan. Pada tahun 2020, tingkat fertilitas total (TFR) di daerah perkotaan adalah 2,1 anak per wanita, sementara di daerah pedesaan adalah 2,6 anak per wanita. Perbedaan ini disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk akses terhadap layanan kesehatan reproduksi dan perbedaan dalam pola hidup dan nilai-nilai budaya. 

Distribusi Penduduk 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun