Mohon tunggu...
Ramdan Hamdani
Ramdan Hamdani Mohon Tunggu... Guru, Penulis -

Nama Lengkap : Ramdan Hamdani, S.Pd\r\nPekerjaan : Praktisi Pendidikan dan Pemerhati Masalah Sosial,\r\nBlog : www.lenteraguru.com\r\nNo Kontak : 085220551655

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Menyiapkan Anak Memasuki Sekolah Asrama

11 Juni 2018   07:37 Diperbarui: 11 Juni 2018   07:54 494
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Untuk menjawab kebutuhan masyarakat akan pendidikan yang berkualitas, berbagai lembaga pendidikan hadir untuk menawarkan layanan pendidikan sesuai dengan konsepnya masing-masing. 

Adapun sekolah asrama (boarding school) merupakan salah satu jenis sekolah yang saat ini tengah "digandrungi" oleh masyarakat dari berbagai kalangan. Pola pendidikan terpadu yang diterapkan di sekolah semacam ini diakui mampu menghasilkan insan-insan yang berdaya saing tinggi serta memiliki integritas. Tak heran apabila animo masyarakat untuk mendaftarkan anak -- anaknya ke sekolah asrama pun semakin meningkat dari waktu ke waktu.

Setidaknya ada tiga alasan yang menyebabkan sekolah asrama menjadi "primadona" di kalangan masyarakat saat ini. Pertama, dari segi akademik anak akan mampu belajar lebih fokus karena terbebas dari berbagai gangguan yang mungkin berpotensi menjadi hambatan bagi mereka selama proses pembelajaran. 

Pergaulan yang tidak sehat serta banyaknya tayangan media yang tidak mendidik adalah permasalahan utama yang sering dikeluhkan oleh para orangtua. Dalam hal ini sekolah asrama dianggap mampu untuk mengisolasi siswa dari hal-hal demikian.

Kedua, sekolah asrama yang kental dengan budaya disiplin dan mandiri dipandang mampu membangun karakter peserta didik menjadi pribadi yang tangguh. Anak dibiasakan untuk menjalani aktivitas harian dengan waktu telah ditentukan oleh pihak sekolah. Selain itu anak pun dididik untuk memenuhi kebutuhannya secara mandiri dan tidak selalu bergantung pada bantuan dari orang lain.

Ketiga, tugas guru yang tidak hanya mengajar di kelas namun juga berperan sebagai pembimbing sekaligus murabbi secara tidak langsung akan menciptakan kedekatan emosional yang baik antara guru dan siswanya. 

Guru akan lebih mengenal potensi anak didiknya dengan baik sekaligus memahami berbagai persoalan yang dihadapinya. Kondisi tersebut tentunya akan berdampak baik bagi perkembangan akademik serta karakter anak.

Berdasarkan beberapa keunggulan tersebut, tidak berlebihan apabila sekolah dengan sistem asrama dikatakan sistem pendidikan paling ideal untuk saat ini. Namun, ada hal penting yang perlu diperhatikan oleh para orangtua sebelum mereka mengirim anak -- anaknya ke sekolah asrama. Ketidaksiapan anak untuk tinggal jauh dari orang tua biasanya menjadi persoalan bagi sebagian besar anak pada masa-masa awal pembelajaran. 

Selain itu bagi anak yang terbiasa hidup bebas dan secara mental belum siap, sekolah dengan sistem asrama hanya akan menjadikan "penjara" bagi mereka. Akibatnya, tak jarang mereka pun kabur dari sekolah dan pulang ke kampung halamannya.

Oleh karena itu, sebelum memutuskan untuk memilih sekolah asrama, ada baiknya apabila orangtua menyiapkan terlebih dahulu anak mereka. Mengenalkan dunia asrama semenjak anak duduk di bangku kelas 4 atau 5 Sekolah Dasar (SD) dapat dilakukan orangtua dengan mengajak anak mengunjungi beberapa sekolah asrama. Selain itu mengurangi kebebasan yang selama ini diberikan perlu dilakukan orangtua agar anak tidak kaget saat tinggal di asrama.  

Tak hanya itu, anak pun sebaiknya mulai dibiasakan melakukan berbagai hal secara mandiri. Membiasakan anak untuk makan dan mencuci pakaian sendiri, bangun tidur tanpa dibangunkan orangtua, sampai dengan belajar secara mandiri merupakan beberapa persiapan yang perlu dilakukan oleh orangtua sebelum mendaftarkan anak -- anaknya ke sekolah asrama.

Ramdan Hamdani
lenteraguru.com

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun