Mohon tunggu...
Rambu Celine
Rambu Celine Mohon Tunggu... Mahasiswa - pelajar

memasak dan bermain

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kepada Hidup, Aku Menangis

27 April 2024   20:15 Diperbarui: 27 April 2024   20:17 269
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kenapa hidup yang selalu penuh kejutan 

Kepada nafas yang berhembus dengan tenang

Kepada nadi yang berdetak bersama jatung 

Aku menangis,di tengah angin yang lewat menyala 

Berkali-kali sudah ku usap 

Jika saja aku punya mantra untuk tetap senyum

Mungkin langit sudah senang melihatku senyum 

Aku bisa saja berdamai dengan adilnya dunia 

Tapi mana bisa aku menahan iba yang seberapa berat rasanya hari hari ini 

Seperti monster aku menggambarkannya 

Mengerikan, begitu juga dengan manusia 

Penuh teka-teki tanpa jawaban pasti 

Hidup bukan untuk mati jika itu hari ini 

Kemarin bukan masa lalu jika masih di lalui 

Aku menangis di jalan pulang 

Bukan perihal rumah 

Hanya saja aku tidak tahu 

Langkah ini hendak di tuntun kemana 

Di tengah kerumunan kota

Aku melamun terduduk di tepian sunyi 

Menerkam gelap yang sbelumnya datang 

Untuk apa hidup jika hanya untuk menangis?

Jika hari esok langit masih biru 

Aku masih mau di sini sekedar untuk menunggu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun