Ketika berkunjung di Yogyakarta, selain disuguhi oleh beberapa tempat wisata nan mempesona, juga akan disuguhi berbagai kuliner yang membuat kota Jogja memiliki ciri khas tersendiri. Salah satunya adalah Kopi Joss. Kopi joss sendiri sudah tidak asing lagi bagi warga Jogja ataupun wisatawan yang pernah berkunjung ke Kota Jogja. Kopi joss adalah kopi tubruk panas yang diberi arang membara. Ketika arang tersebut dicelupkan maka akan menimbulkan suara ngejoss “jossssss”, inilah asal mula pemberian nama kopi joss. Kopi joss ini berkhasiat menghilangkan penyakit seperti kembung, mules, dan telah menjadi obat sakit perut. Selain itu, khasiat dari kopi ini banyak peneliti yang mengakui kalau kadar kafeinnya dinilai rendah karena metode pembuatannya dinetralisir oleh arang. Arang yang dipanaskan pada suhu diatas 250° Celcius akan menjadi karbon aktif yang berguna mengikat polutan dan racun. Namun katanya, karbon yang teraktivasi dapat mengurangi ampas kopi, mengikat racun, dan memperbaiki aroma. Bahkan SK Baginda Sultan, Kopi Joss telah dinyatakan sebagai official beverage di kalangan Kasultanan Ndoyokarta Hadiningrat.
Sejarah kopi joss tidak dapat dipisahkan dari Pak Pego almarhum dan Lik Man yang hingga kini masih segar bugar di usianya yang semakin tua. Jika dulu kala awal mulanya hanya ada satu dua angkringan saja yang menjajakan kopi joss, maka kini jika kita bertandang ke potongan jalan di sebelah utara Stasiun Tugu Yogyakarta, akan kita jumpai deretan angkringan yang menawarkan kopi joss sebagai sajian utamanya. Meskipun semakin banyak angkringan kopi joss menawarkan jajanannya, angkringan Lik Man yang paling terkenal.
Tak kurang dari Pak Umar Khayam, Emha Ainun Najib, Butet Kertaradjasa, Djaduk Ferianto, dan para budayawan serta para intelektual Jogja yang menempatkan kopi joss sebagai hidangan favorit mereka, khususnya jika ingin "ngenggar-ngenggar penggalih" di waktu malam.
Menjelang akhir tahun 2012, tepatnya pada hari Minggu 30 Desember 2012, Mataram City menyabet rekor MURI (Museum Rekor Indonesia) dalam gelaran acara Ngopi Bareng 2222 orang dengan tema menyajikan kembali romantisme Jogja dalam segelas Kopi Joss. Angka 2222 ini diambil dari 2 buah tower Mataram City yaitu apartemen dan kondotel. Acara yang diadakan di Jl. Palagan Tentara Pelajar Km. 7 ini dimulai pada pukul 15.00 WIB. Kegiatan ini sebagai apresiasi konsumen dan masyarakat atas pembangunan apartemen dan kondotel.
"Dalam waktu yang cukup singkat apartemen dan kondotel yang kami tawarkan sudah sold out. Ini luar biasa karena konsep investasi kondotel ini adalah pertama kali kami hadirkan di Yogyakarta," kata Ketua Panitia MC Ngopi Joss, Muhammad Zaki Mubarak, Selasa (18/12/2012) . Ia mengatakan Ngopi Joss yang digelar oleh Mataram City ini merupakan rekomendasi dari Kepala Dinas Pariwisata DI Yogayakarta, Tazbir yang ingin mengangkat potensi kuniner Yogyakarta yang unik namun masih belum terlalu populer bagi wisatawan.
"Kami menghadirkan romantisme Yogya, bahkan kami akan menghadirkan Kopi Joss Lek Man, salah satu perintis Kopi Joss di Yogyakarta," ujarnya. (dikutip dari Tribun Jogja Digital Newspaper).
Acara yang digelar dengan iringan air hujan yang cukup membasahi ini tidak menyurutkan antusias peserta yang ingin mencatatkan namanya sebagai bagian dari pemecahan rekor MURI, karena kebetulan hari ini kota Jogja diguyur hujan. Dari anak – anak, orang tua, dan komunitas – komunitas turut serta berpartisipasi dalam acara yang diselenggarakan oleh Mataram City. Dalam acara MC Ngopi Joss ini total doorprize senilai 15 juta rupiah dan juga disediakan angkringan gratis. Dengan acara seperti ini setidaknya lebih mengenalkan berbagai ciri khas yang dimiliki oleh Jogja sehingga tidak akan tergerus oleh budaya luar.
salam joss !
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H