Oleh Ramayanti Alfian Rusid S.Psy, MM.Com*
Mengapa banyak orang yang menghendaki Presiden Republik Indonesia Ir. Joko Widodo diperpanjang jabatannya? Jawabannya adalah karena ada kekhawatiran tidak dipimpin lagi oleh orang seperti Jokowi.
Kekhawatiran seperti itu adalah sangat wajar. Karena suka tidak suka, kepemimpinan Jokowi memang telah membawa perubahan luar biasa di segala bidang, terutama pembangunan infrastruktur dan penyederhanaan birokrasi. Dan membuat Indonesia sangat disegani oleh bangsa lain atau negara lain
Selain itu, Jokowi pandai mendekatkan diri dengan rakyat, karena memang berasal dari rakyat. Saking dekatnya dengan rakyat, Jokowi bisa diberhentikan di tengah jalan oleh rakyat, hanya untuk bersalaman.Â
Seperti kita ketahui, Jokowi adalah sosok pekerja yang tidak banyak omong, dan tidak suka beretorika. Banyak sekali hal baik pada Jokowi yang terlalu panjang lebar untuk diulas satu persatu. Dengan kelebihan seperti ini, maka sebagian besar masyarakat, tidak mau kehilangan Jokowi sebagai pemimpin.
Mencari orang seperti Jokowi mungkin seperti mencari jarum di tumpukan jerami, alias sangat sulit. Tetapi menurut UU Jokowi harus diganti, setelah dua periode. Namun siapa penggantinya yang bisa seperti Jokowi?
Nah, itulah hal yang sulit. Celakanya lagi, masyarakat pendukungnya Jokowi yang jumlahnya mayoritas di negeri ini, sangat sulit melepaskan Jokowi. Maka kemudian muncullah wacana perpanjangan masa jabatan, tanpa melalui pemilu atau penundaan pemilu. Sayangnya undang-undang tidak mengatur hal itu.Â
Kalau demikian halnya, jalan paling arif dan bijaksana adalah mencari figur yang mirip-mirip Jokowi, baik gaya hidupnya, sikap dan tingkah laku kesehariannya. Siapa dia? Ya enggak tahulah, itu merupakan hal yang paling sulit.
Tapi tenang, dari semua figur yang disebut-sebut sebagai kandidat calon presiden, yang saya amati satu persatu, mungkin juga ini subyektif karena saya juga tidak mengenal mereka, saya melihat Andika Perkasa mendekati kemiripan dengan Jokowi.
Apa miripnya? Mulai dari kesederhanaan, lebih banyak bekerja daripada bicara, tidak suka beretorika, sangat perhatian kepada 'rakyat'nya di TNI, tidak sombong, tidak mentang-mentang, sampai ke memperhatikan detil hal-hal kecil yang berkaitan dengan pembangunan infrastruktur. Contoh rumah dinas prajurit TNI yang baru dibangun, diperhatikan oleh Andika sampai ke kamar mandinya.
Begitu juga di sektor pembangunan manusia di TNI. Andika Perkasa telah melakukan reformasi yang luar biasa, antara lain, membuka kran untuk keturunan eks anggota PKI yang selama ini tidak diperbolehkan masuk TNI, sekarang menjadi boleh. Membuka peluang kepada mereka yang tidak bisa berenang untuk boleh masuk TNI karena tidak semua orang tinggal di dekat laut atau sungai, itu disebutkannya sebagai keadilan. Juga memberantas habis praktik main uang, bila ada. Jadi semua anak bangsa mendapatkan kesempatan menjadi prajurit TNI.Â