Karakter kedua grup itu sama: memuji dan menyerang. Tetapi grup Saracen & MCA Bersatu terlihat lebih agresif. Mereka agresif membela dan 'memasarkan' Prabowo-Sandiaga dan agresif menyerang, menjatuhkan serta mengecilkan Jokowi-Ma'ruf. Mereka juga agresif memasukkan orang-orang di Facebook ke dalam grup itu.
Saat ini, grup Jokowi Presidenku memiliki 539.818 anggota dengan 10 admin+moderator. Sedangkan grup Saracen & MCA Bersatu memiliki anggota 708.344.
Dari diskusi-diskusi di dalam kedua grup itu, ada yang menggunakan bahasa kasar dan banyak juga yang bertutur kata dengan tata krama yang baik. Tetapi kemampuan mempengaruhi orang lain, sangat terlihat pada grup Saracen & MCA Bersatu. Sementara di grup Jokowi Presidenku hanya normatif.
Di luar grup, dari kelompok personal, terlihat pendukung Prabowo-Sandiaga sangat masif di ketiga medsos. Ambil contoh di Twitter, mereka sangat aktif dan jumlahnya banyak. Sementara dari Jokowi-Ma'ruf tidak terlalu kelihatan, dari sembilan parpol pendukungnya hanya terlihat dua orang dari dua parpol, yaitu Rohamurmuziy dari PPP dan Pramono Anung dari PDIP.
Secara psikologi, warga medsos merasa disentuh dan disambangi secara beramai-ramai oleh 'mesin' Prabowo-Sandiaga, sementara dari 'mesin' Jokowi cuma terlihat oleh dua orang tersebut, itu minimal di akun saya, baik berupa twit langsung atau re-twit.
Banyak yang lainnya, tetapi sebatas mengkampanyekan dirinya sendiri atau hanya mengkampanyekan kegiatan parpolnya masing-masing.
Di medsos, medan tempur sesungguhnya adalah di Facebook (FB). Berbeda dengan medsos lainnya, di sini seseorang bisa membangun sebuah grup dengan jumlah anggota sebanyak-banyaknya. Anggota dapat dimasukkan tanpa sepengetahuan pemilik akun, juga bisa diundang. Dan yang ingin menjadi anggota, bisa mengajukan permohonan, untuk disetujui oleh admin.
Anggota grup bisa memposting kalimat, foto dan video untuk dibahas. Grup tanpa moderator, bisa langsung muncul segala hal yang di-posting, sementara grup yang memiliki moderator/admin, maka posting akan muncul setelah disetujui.
Di grup FB, ibarat seseorang membangun sebuah kota, dengan penduduknya dari segala macam manusia. Di kota itu, kita bisa menerangi siapa saja yang kita tidak sukai. Atau sebaliknya bisa merangkul siapa pun yang kita sukai.
Lalu bagaimana dengan grup pendukung Jokowi-Ma'ruf Amin dan pendukung Prabowo-Sandiaga?
Kembali saya ambil contoh dua grup yang lumayan heboh: Jokowi Presidenku dan Saracen & MCA Bersatu. Anggota kedua grup ini bisa siapa saja. Bahkan satu orang yang sama dengan nama atau akun yang sama bisa bersamaan menjadi anggota kedua grup itu.