Menepati janji merupakan bagian terpenting dalam pembelajaran kepemimpinan. Sebuah hal yang sering dianggap remeh oleh banyak pemimpin, namun merupakan salah satu perusak yang paling sering saya temukan dalam menciptakan rasa percaya terhadap seorang pemimpin.
Sebagai seorang manusia, terkadang kita berpikir bahwa adalah sebuah kewajaran ketika kita lupa dalam menepati apa yang telah kita ucapkan. Kita juga tidak menganggap hal ini sebagai suatu hal yang besar, karena merupakan, sekali lagi, sebuah kewajaran sebagai insan manusia. Namun sadarkah kita, mungkin sebuah ucapan atau janji yang kita anggap remeh untuk diri kita sendiri, mungkin merupakan sebuah pengharapan atau penentu bagi kehidupan seseorang? Bahkan hal ini pulalah yang dijadikan penilaian dari pengikut atau bawahan di dalam organisasi untuk menilai diri kita, apakah kita layak disebut sebagai pemimpin yang pantas dipercaya.
Dalam workshop dan coaching yang saya lakukan di perusahaan-perusahaan, seringkali saya mendapat sebuah pertanyaan yang sangat sederhana tentang kepemimpinan. Kira-kira bila di generalisir, pertanyaannya akan seperti ini, "Pak Rama, apa sih sebenarnya yang membedakan seorang pemimpin sehingga mereka bisa dikagumi dan diikuti oleh banyak orang?". Saya selalu memulainya dengan mengajukan sebuah pertanyaan balik, "Karena hal ini sangat manjur, ketika saya membagikannya kepada anda, apakah anda bersedia untuk melakukannya?" dan ketika mereka menjawab dengan jawaban "Iya, saya bersedia!" Maka saya lanjutkan dengan 3 jawaban sederhana ini :
1.Pastikan kemenangan, sebagai salah satu janji kepemimpinan anda, selalu anda dapatkan atau minimal anda terlihat berusaha sekuat tenaga untuk mencapai kemenangan di mata pengikut anda.
Hal ini menuntut diri anda memiliki kompetensi yang dibutuhkan untuk mewujudkan apa yang di cita-citakan oleh setiap pengikut anda, yaitu mencapai keberhasilan dalam kepemimpinan anda. Setiap orang senang berada dalam tim pemenang, dan mereka akan bekerja dengan sekuat tenaga bila tahu bahwa dengan kepemimpinan anda, mereka akan mencapai kemenangan.
2. Fokuskan perhatian pada menciptakan pengikut yang mampu menggantikan posisi anda.
Berarti anda perlu belajar mengembangkan kompetensi pengikut anda, menggembleng mental mereka, memotivasi mereka, dan memperjuangkan hak (mereferensikan) mereka ketika mereka layak untuk dipromosikan.
3. Pastikan anda menepati apapun ucapan atau janji yang pernah anda sampaikan.
Jadilah pemimpin yang Walk-The-Talk, melakukan apa yang anda ucapkan. Pastikan anda tidak menjanjikan sesuatu yang anda sudah tahu pasti tidak mungkin dapat anda tepati. Pemimpin sejati selalu menepati apapun yang diucapkannya. Inilah awal mula munculnya rasa percaya dari pengikut kepada seorang pemimpin.
Bila 3 hal ini selalu anda lakukan, maka tidak akan ada pengikut yang tidak setia dengan kepemimpinan anda. Inilah sebenarnya inti dari Hi-Performance Leadership.
Semoga Bermanfaat
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H