Saat ini Badan Pengelola Taman Mini Indonesia Indah (TMII) tengah mengadakan lomba penulisan tentang Taman Mini bagi para blogger Kompasiana. Saya bukan pencari referensi yang baik, karenanya saya ngukur diri untuk tidak mengikutinya.
Akan tetapi, saya punya ide kecil tentang Taman Mini Indonesia Indah. Ide kecil, tetapi berangkat dari pemikiran yang besar. Yang saya maksud adalah tentang "NAMA" atau penamaan sarana rekreasi yang terletak di JakartaTimur itu.
Areal taman yang diprakarsai Ibu Tien Soeharto itu, menurut saya, hanya mengerdilkan Indonesia dengan sisipan kata "MINI" dalam penamaan Taman Mini Indonesia Indah. Mini artinya kecil sekali, mungil. Barangkali jika yang dimaksud adalah perbandingan luas TMII dan luas NKRI, sah dan benar pencantuman nama "mini" dalam Taman Mini Indonesia Indah.
Akan tetapi, yang saya maksud adalah, adanya sebuah kesan "pengerdilan", "pengecilan", "peminian" Indonesia. Beda sekali dengan sejarah kepemimpinan presiden pertama, Ir Sukarno, yang begitu mengagungkan Indonesia. Sebagai negara besar, Bung Karno bahkan bertindak dan berpikir besar bagi bangsanya, untuk bisa lekas sejajar dengan banga-bangsa dan negara-negara besar di belahan dunia lain.
Karenanya, akan jauh lebih baik, seandainya pengelola TMII berinisiatif mengganti nama Taman Mini Indonesia Indah menjadi "TAMAN INDONESIA INDAH". Cukup.
Penyebutan kata "mini" secara psikologis (setidaknya buat saya), meresapkan suatu stigma kecil, gambaran mini, kesan lemah, tidak berdaya, dan kesan-kesan sejenisnya. Sekali lagi, ide kecil saya buat TMII adalah, penggantian nama Taman Mini Indonesia Indah menjadi TAMAN INDONESIA INDAH.
Saya sandingkan dua nama tersebut di bawah ini, dan coba, sidang pembaca resapi dengan pikiran jernih dan hati yang tenang:
TAMAN MINI INDONESIA INDAH
TAMAN INDONESIA INDAH
***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H