Mohon tunggu...
Rama Romeo
Rama Romeo Mohon Tunggu... -

memandang dari sudut yang berbeda

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Gunretno Harus Berani Jujur

28 Januari 2017   21:12 Diperbarui: 28 Januari 2017   21:16 241
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
http://balimanual.com/ || edited

Isu pro dan kontra pabrik semen Rembang terus bergulir. Aktivis kontra yang diduga didanai asing, memainkan isu penolakan dengan aksi-aksi yang bersifat manipulatif, tidak sesuai fakta dan data di lapangan. Gerakan mereka dikomando warga Pati, bernama Gunretno. Ia tertangkap kamera bersama direksi PT Indocement yang sahamnya dikuasai asing.

Adalah dedengkot aktivis, Prof (Ris) Dr. Hermawan Sulistyo yang turun gunung atas nama kepentingan warga Rembang khususnya, dan harga diri bangsa pada umumnya. “Konsen saya adalah orang (masyarakat sekitar) di Rembang, dan Indonesia pada umumnya. Saat ini tidak waktunya untuk berdebat “pro” atau “kontra”, tapi mendiskusikan “apa yang didapat rakyat dengan adanya pabrik semen”.

Menurut Kikiek, panggilan akrabnya, tugas aktivis adalah mengawal itu, bukan “menghambat” daya tawar dan pembangunan daerah tertinggal. “Seharus posisi aktivis ada di tengah dan menjembatani perusahaan dengan masyarakat,” tegasnya.

Proses industrialisasi tidak serta-merta ikut merusak budaya masyarakat, termasuk budaya agraris yang menjadi mata pencarian sebagian besar masyarakat Indonesia. Untuk bisa menjembatani antara kepentingan industrialisasi dan penjagaan keberlanjutan lingkungan serta budaya, antara pelaku industri dan masyarakat harus meningkatkan komunikasi dan sinergi.

Dalam melakukan ekspansi, pelaku industri pasti juga mempunyai kalkulasi, termasuk selalu mematuhi aturan terkait lingkungan yang berlaku. "Misalnya, perusahaan semen kan tidak mungkin membangun pabrik di lahan pertanian yang subur, karena itu bukan bahan bakunya. Kita harus obyektif biar sama-sama berkembang,” tambahnya.

Terhadap aktivis kontra, yang selama ini dimotori Gunretno, masyarakat harus objektif dan jeli melihat kiprahnya. Selama ini, Gunretno diduga banyak menerima limpahan dana, termasuk dari pihak asing untuk menggagalkan proyek pembangunan pabrik semen milik negara itu. “Usut rekening Gunretno. Ambil kesaksian dari orang-orang di sekitar yang dikecewakan dan sekarang berseberangan dengan dia. Gunretno harus berani jujur,” kata Kikiek tegas. ***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun