[caption id="attachment_176005" align="alignnone" width="423" caption="Sumber: Google"][/caption]
Pengelolaan sampah dan kesehatan lingkungan. Itulah yang Minggu kemarin saya bicarakan dengan Doktor Nur Endah Wahyuningsih, MS dari Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Diponegoro Semarang dalam talkshow di 92.6fm Radio Idola semarang.
Kata Ibu Endah waktu itu, setiap tahun jumlah sampah selalu meningkat, seiring dengan jumlahnya populasi penduduk. Bahkan di Semarang tahun 2012 ini diprediksi jumlah penduduknya mencapai 1 juta 500 orang. Padahal, setiap orang setiap harinya memproduksi sampai setengah kilogram. Lalu jika dikalikan dengan jumlah penduduk itu. Berapa jumlah sampah yang ada setiap hari di Kota Lumpia ini? Wow!
Persoalan tidak hanya sampai disitu saja, karena ternyata TPA Jatibarang, yang selama ini digunakan untuk tempat pembuangan sampah akhir sudah over capacity. Nah, yang semestinya dilakukan adalah, ada kesadaran setiap orang untuk mengelola sampah dengan baik. Sampah bisa dipisahkan dalam dua kategori. Sampah organik atau an-organik. Disini, sampah organik bisa dijadikan pupuk organik. Dan sampah an-organik bisa dijadikan kerajinan-kerajinan tangan..
Bu Endah waktu itu juga mengatakan, jika sampah yang biasanya dibakar itu sebenarnya tidak baik. Karena akan menimbulkan asap yang bisa mencemari udara. Dan bisa menimbulkan gangguan pernafasan.
Teman, alangkah baiknya jika kita bisa mengelola sampah dengan baik.. ;)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H