Andong merupakan alat transportasi tradisional di Jawa, terutama di Yogyakarta. Andong merupakan sebuah kereta beroda empat yang ditarik oleh kuda. Andong sangat mudah kita temui di lokasi wisata di Yogyakarta, terutama di daerah Malioboro. Kita  ketahui bahwa Andong sangat diminati oleh wisatawan yang berkunjung ke Yogyakarta.Â
Dengan naik Andong, wisatawan tambah dapat merasakan nuansa klasik kota Yogyakarta. Wisatawan diajak berkeliling daerah ikonik kotaa Yogyakarta, hal tersebut dapat membuat kenangan manis untuk wisatawan.
Namun sebelumnya, Andong merupakan transportasi sehari-hari masyarakat Yogyakarta, tapi sekarang Andong lebih banyak menemani wisatawan. Apakah hal tersebut dapat dikatakan bahwa sekarang Andong lebih tepat dijuluki sebagai "Teman Wisatawan"? Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, mari kita bahas sedikit tentang sejarah Andong.
Sejarah Andong
Diciptakan pertama kali oleh seorang insinyur Belanda bernama Charles Theodore Deelman. Di Yogyakarta keberadaan Andong dimulai dari berdirinya keraton Yogyakarta Hadiningrat. Dulunya Andong hanya dibolehkan digunakan oleh priyayi dan keluarga keraton.
Kenapa akhirnya menjadi sarana rekreasi?
Faktor utama adalah karena berkurangnya masyarakat yang menggunakan Andong sebagai media transpotasi sehari-hari. Sekarang masyarakat sudah banyak mengunakan kendaraan pribadi . Apalagi beberapa tahun terakhir, aplikasi ojek online lebih mudah diakses masyarakat.
Sampai pada akhirnya pemerintah memberi akses kepada kusir Andong berada di lokasi wisata. Walaupun dengan syarat Andong yang beroperasi harus memiliki plat nomor khusus yang sudah ditentukan.Â