Mohon tunggu...
Bagus Aldi Ramanjaya
Bagus Aldi Ramanjaya Mohon Tunggu... Perawat - Universitas Aisyiyah Surakarta

Mahasiswa S1 Keperawatan

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Teh: Musuh dalam Selimut di Setiap Tuangan

3 Mei 2024   00:43 Diperbarui: 3 Mei 2024   00:45 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

               Indonesia masih dihadapkan pada triple burden malnutrition, termasuk anemia yang tinggi sebagai bentuk manifestasi kekurangan gizi mikro menurut data Kemenkes, 2021. Anemia adalah suatu kondisi dimana berkurangnya sel darah merah (eritrosit) dalam sirkulasi  darah  atau  massaHemoglobin  sehingga  tidak  mampu  memenuhifungsinya sebagai pembawa oksigen keseluruhan jaringan. Hal ini disebabkan oleh kurangnya suplai  nutrisi  dan zat  gizi untuk asam folat ataupun vitamin B12.

Gejala anemia sangat bervariasi, tergantung pada penyebabnya. Penderita anemia akan mengalami ciri berupa lemas dan cepat lelah, pusing, Sehingga mengakibatkan mengantuk secara berlebihan, contohnya mengantuk setelah makan, Kulit terlihat pucat atau kekuningan. Yang pertama sering tidak disadari oleh penderita, namun terasa seiring bertambah kondisi anemia.

Terdapat  beberapa  faktor  yang mempengaruhi terjadinya anemia di antaranya yaitu jumlah zat besi yang tidak cukup dalam makanan, rendahnya    penyerapan    zat    besi, pola  makan  yang  tidak  baik, status sosial ekonomi,ada beberapa zat yang menjadi penghambat dari makanan


Menurut penelitian di  Lampung  Utara sebanyak    45,7%    ibu    hamil  yang terbiasa minum  teh cenderung mengalami  anemia,  sehingga dapat disimpulkan    bahwa    ada    hubungan antara kebiasaan  minum  teh pada  ibu hamil dengan kejadian anemia pada ibu hamil.

Minum  teh  adalah  salah  satu kebiasaan   yang   sejak   dahulu   sudah melekat   bagi   masyarakat   Indonesia, minum teh dianggap menjadi hal biasa yang lazim dikonsumsi oleh segala usia dan segala kalangan, termasuk ibu  hamil. Teh berasal dari daun Camellia  sinensis yang  dikeringkan. Komposisi teh  terdiri atas zat  tanin,  flavonol, protein  dan  asam  amino,  zat  volatil,  enzim, vitamin, senyawa mineral dan alkaloid. 

Kandungan  zat tannin   dalam   teh   diketahui   dapat menyebabkan penyerapan zat besi dari makanan menjadi terhambat. Tanin dapat  memperlemah ketersediaan zat besi sebelum penyerapan melalui pembentukan kompleks mineral yang tidak tercampur.Dampak anemia di zat besi  menurunnya produktivitas kerja ataupun kemampuan akademis, dan konsentrasi. Anemia gizi besi juga dapat mengganggu pertumbuhan sehingga berat badan tidak sempurna, dan menurunkan daya tahan tubuh sehingga mudah terserang penyakit.

Penggunaan teh bisa digantikan dengan air jeruk yang banyak mengandung vitamin C sehingga memudahkan penyerapan zat besi. Mengkonsumsi  zat  besi,  bersama dengan  ekstrak  jeruk,  dapat  meningkatkan hemoglobin pada ibu hamil yang anemia. Dengan diketahuinya hal tersebut, maka akan merubah kebiasaan remaja putri mengkonsumsi teh pada saat makan.

Pengetahuan seseorang dapat mempengaruhi terjadinnya anemia. pengetahuan seseorang akan mempengaruhi perilakunya terhadap pola hidup dan kebiasaan makan. Kurangnya pengetahuan tentang anemia, maka dari itu dampak dan penanggulanginya  mengakibatkan remaja mengkonsumsi makanan yang kandungan zat besinya sedikit sehingga asupan zat besi yang dibutuhkan remaja tidak tercukupi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun