Mohon tunggu...
Refondi Ramadha
Refondi Ramadha Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa Ilmu Hukum Universitas Brawijaya

Penulis Garing Yang Punya Cita-CIta Untuk Mengelilingi Dunia Tapi Takut Mabuk Kendaraan Ini Punya motto "Menulis sebagai bentuk syukur atas karunia Tuhan dan media berbagi kebahagian"

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Dia yang Bermata Hitam...

15 Januari 2021   21:35 Diperbarui: 15 Januari 2021   21:49 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo by cottonbro from Pexels

Sedari awal
Aku selalu di sini
Duduk terdiam mengawasimu
Sembari bedoa
Oh Tuhan, kumohon
Biarlah mata hitamnya menyapaku
Yang kini telah asing rupa nya

Wahai Tuhanku
Yang bersinar dalam gelap
Jadikan aku sahabatnya
Juga penolong hidupnya
Agar percikan mata hitamnya
Tak jatuh membasahi bumi

Bila saat itu tiba
Telah kusiapkan sebuah kata indah
Meski kutahu tubuhmu sukar tuk paham
Aku tidak akan mengeluhkanya

Karena kutahu,  
Cukup dengan bertemunya tatapan kita
Itu telah menyampaikan segalanya
Tentang sebuah kebenaran
Bahwa sejak percikan api tercipta
Kita memang tidak pernah terpisahkan

Rama Membara - 2021

NB : Sederhanya, semua kata di atas menggambarkan sosok yang disebut "teknologi" yang ingin dimaknai kehadirannya oleh manusia. Bukan hanya dimaknai sebagai alat, namun sebagai saudara yang menopang kehidupan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun