Menentukan tanaman hias 2021 bagi saya bukan merupakan yang gampang. Karena selain menjadi pewarna dalam sebuah tempat, tanaman hias 2021, juga tentunya harus memiliki filosofi bagus. Apalagi saya memang belum pernah sekalipun punya keinginan punya tanaman hias untuk dirawat. Jadi boleh dong saya memila-milah agar memiliki kesan "inilah tanaman hias pertama saya."
Hingga pada sebuah titik tertentu saya menemukannya, tanaman itu adalah bunga Lily atau bunga Bakung. Sebuah tumbuhan cantik yang jika diartikan dalam bahasa Vitoria, "Lilium" merupakan representasi dari rasa cinta, semangat dan bentuk kasih sayang pada orang tercinta. Memang cocok sekali untuk menggambarkan insan yang sedang jatuh cinta pada seseorang namun terhalang jarak.
Lebih daripada itu, saya sebenarnya tidak begitu tertarik pada bunga yang memiliki macam rupa ini. Namun hal itu berubah setelah saya terpana akibat peran sentralnya dalam membawa alur cerita franchise Final Fantasy VIII. Khususnya peran nya dalam membuat sang tokoh utamanya, Cloud Strife, kembali merasakan hangatnya rasa cinta.
Maka tidak heran jika dalam ceritanya, bunga Lily disebut sebagai simbol persatuan kembali atau pertemuan kembali pada mereka yang terpisah. Baik itu terpisah karena jarak maupun hubungan yang sedang rumit.
Rasanya cocok sekali untuk menaruh bagi kita yang saat ini sedang berharap agar pandemi segera berakhir dan dapat kembali mempertemuka dengan orang yang kita rindukan. Sejauh itu juga pun, saya menaruh keyakinan filosofi sebuah tanaman bisa menggambarkan harapan pemiliknya. Jadi tidak ada salahnya menepatkan bunga ini sebagai bakal tanaman hias 2021 yang simbolik.
Simbolik bagi mereka yang masih hidup dan juga bagi mereka yang telah berjuang menghadapi ganasnya pandemi. Karena dengan keanggunannya, bunga Lily, diharapkan dapat memulihkan jiwa yang telah mati agar tenang di alam baka. Dan semoga dengan mekarnya bunga ini dapat memberikan pentunjuk bagi siapapun yang tersesat.
Terima kasih.!!!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H