UMKM. Di desa kadu agung timur terdapat bebrapa UMKM salah satunya Sate Bandeng Bapak masdi yang berlokasi di Kp. Rancasema pasir RT 07 RW 01. Pada kegiatan ini mahasiswa berkesempatan menilik dan turut membantu produksi sate bandeng pada minggu (28/07/2024).
Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) Universitas Bina Bangsa (UNIBA) diharuskan untuk melaksanakan program- program kerja yang telah ditentukan, salah satunya program kerja Ekonomi danUsaha sate bandeng yang dilakukan oleh Bapak Masdi sudah berjalan cukup lama. Usaha Rumahan ini hanya melayani pemesanan orderan via WhatsApps dan juga menjual di beberapa sekolah yang ada di desa Kadu Agung Timur. Sebelunya pak Masdi juga pernah memiliki online store UMKM-nya itu di market place, tetapi karna orderan semakin hari makain menurun akhirnya pak Masdi menutup online store nya. Permintaan sate bandeng di online store membuludak pada saat covid-19, pak masdi bisa memproduksi sate bandeng sebanyak 200 pcs per-harinya. Salah satu faktornya yaitu banyak rumah makan yang di tutup dan masyarakat beralih pembeliannya ke online shop. Akan tetapi setelah covid-19 selesai permintaan akan sate bandeng menurun, yang pada akhirnya pak masdi menutup online store nya di market place.
Menurut bapak Masdi "kami memproduksi sate bandeng jika terdapat pesanan, dikarenakan sate bandeng hanya dapat bertahan 3 hari saja." Beliau juga menambahkan karena sate bandeng ini tidak bertahan lama membuat produknya belum bisa menjangkau banyak kota.
Sementara itu, untuk proses pembuatan sate bandeng diawali dengan pembersihan sisik  dan kotoran bandeng, seperti pada ikan-ikan pada umumnya dibersihkan sisiknya dan di kelurkan kotoran dan insangnya. Tahap kedua pemisahan tulang dari daging bandeng, ini merupakan tahapan yang membedakan dari pembuatan sate pada umumnya, karena hanya sate bandeng yang di keluarkan tualng dari dagingnya. Tahap ketiga pemisahan daging dari kulit ikan, pada tahap ini harus teliti karna harus menjaga kulit bandengnya agar tidak rusak. Tahap keempat penggilingan daging ikan, setelah dagingnya di pisahkan langsung di giling dan di tambahkan gula merah, setelah daging ikan halus kemudian di campur bumbu-bumbu yang terdiri dari (bawang putih, bawang merah yang sudah di goreng, ketumbar dan garam). Tahap kelima memasukan daging ikan yang telah dicampur bumbu tadi ke dalam kulit ikan, dimasukan secara perlahan. Tahap keenam mengukus kulit iakan yang sudah berisi daging bandeng yang di jepit oleh bambu, setelah kulit ikan diisi dengan daging ikan kemudian dikukus terlebih dahulu agar benar2 matang. Tahap ketujuh pelapisan daging bandeng kemudian di bakar 1 (satu) kali, setelah matang sate bandeng di dinginkan karna akan di fakum.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H