Mohon tunggu...
Rama Guna Wibawa
Rama Guna Wibawa Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis terus sampe lupa caranya berhenti, kecuali adzan, makan dan Bucin

Mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi (Fikom) Universitas Isalam Nusantara

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kenapa Imlek Identik dengan Warna Merah ? Ini Dia Penjelasannya

22 Januari 2023   11:43 Diperbarui: 22 Januari 2023   11:53 509
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi seorang perempuan yang sedang menggunakan pakaian berwarna merah, Source: DetikTravel

Menurut kepercayaannya, Nian digambarkan sebagai makhluk setengah banten dengan kepala mirip singa.

Sebagai informasi, Nian hanya takut pada tiga hal, yaitu api, kebisingan dan warna merah.

Atas dasar mengetahui kelemahannya itulah, masyarakat pun akhirnya dapat mengalahkan Nian. Maka tidak heran, Orang Tionghoa selalu menghiasi rumahnya dengan warna merah, tiada lain untuk mengusir roh jahat dan binatang buas seperti Nian.

Tidak hanya itu, Imlek identk dengan warna kuning keemasan. Bagi masyarakat setempat, warna emas mengindikasikan kekayaan, penerangan dan kemakmuran.

Kedua warna tersebut menyatu agar dapat menarik aura positif agar tahun yang akan datang dapat berjalan dengan lebih baik dari sebelumnya.

Senada dengan hal tersebut, pada masa Dinasti Ming dan Qing, warna kuning merupakan salah satu warna yang diperuntukkan bagi istana kekaisaran. Mereka menggunakan pakaian berwarna kuning, baik dirumah maupun di pertemuan umum.

Sementara itu, warna kuning menurut keyakinan orang Tionghoa yang berarti keceriaan dan kebahagiaan. Warna kuning atau emas memiliki arti pencerahan, intelektual, optimis, ketegasan dan kejayaan.

Itu dia Kenapa Imlek selalu identik dengan warna merah ? semoga bermanfaat ya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun