Sistem proporsional tertutup pada Pemilu 2024 menjadi sebuah topik hangat akhir-akhir ini.
Bahkan Media sosial pun gencar memberitakan wacana sistem proporsional Tertutup tersebut.
Begitupun para politisi ikut menanggapi soal ini, Salah satunya Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Abdul Muhaimin Iskandar –Akrab disapa Cak Imin- menegaskan, partainya menolak sistem proporsional tertutup pada menjelang pemilu di tahun 2024 nanti.
Bukan tanpa alasan, menurut nya, penolakan PKB didasari adanya hak kompetensi peserta pemilu.
Selain itu, Cak Imin menilai pergantian sistem proporsional terbuka menuju tertutup memiliki rentang waktu yang cukup singkat.
“Waktu sudah sangat pendek, pemotongan hak kompetensi demokratis. Kalau proporsional tertutup dipilih empat tahun sebelum pemilu, barangkali wajar-wajar saja, tetapi ini satu tahun sebelum pemilu, “ucapnya.
Ia berpendapat tidak mempermasalahkan apabila terjadinya suatu perubahan sistem pemilu, dengan ketentuan hal ini dilakukan pada jauh-jauh hari.
“Sebetulnya ini agenda biasa ya, sebetulnya layaknya dibahas diawal pasca pemilu, biasa ndak masalah, karena sistem demokrasi biasa melalui berbagai cara, “ tuturnya.
Maka dari itu, Cak Imin menyimpulkan merasa tidak adil perubahan sistem pemilu menjadi proporsional terbuka menjadi tertutup.
Sebagai tambahan informasi, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU), Hasyim Asyari, mengatakan ada kemungkinan pemungutan suara Pemilu 2024 akan dilakukan dengan sistem proporsional tertutup, yang berarti memilih partai bukan caleg. Hal ini ia sampaikan sebelumnya pada hari kamis 29 Desember 2022.