Kalian pasti pernah berfikir kalau konflik itu sesuatu hal yang berkonotasi negatif, iya kan ? Sehingga tidak heran banyak yang pergi meninggalkan masalah tanpa menyelesaikannya terlebih dahulu, ada pula yang berantem diawali dengan cek-cok yang tidak jelas, hinaan dan cacian verbal. Lalu siapa sih yang akan menyimpulkan bahwa konflik itu memiliki makna positif ? Â Emang ada ? Hahaha engga ada ya.
Eitss.... Jangan salah loh, baru aja tadi saya membaca buku karangan Prof. Dr. Winardi SE yang berjudul Manajemen Konflik, bahwa didalam nya saya menemukan sebuah pernyataan yang sangat menarik, gini "apabila orang-orang bekerja sama erat satu sama lain dan khususnya dalam rangka upaya mengejar secara umum, maka cukup beralasan untuk mengasumsi bahwa dengan berlangsungnya waktu yang cukup lama, pasti akan timbulnya perbedaan-perbedaan pendapat antara mereka,". Artinya guyss, bahwa yang namanya konflik itu akan selalu hadir di dalam kehidupan kita, kita gabisa menghindari akan hal itu, apalagi menolak kepada konflik dengan mengatakan "Stop Konflik, lebih baik kita temenan aja" atau " kamu terlalu baik buat aku" jiaaaaaahhhh (penolakan yang basi).
Jadi apaan positif nya ? Yuu simak sampe tuntas.
Menurut Winardi, meskipun konfik itu adalah suatu keniscahayaan yang tidak dapat dihindari, maka kita (apabila menjadi pimpinan organisasi) harus memanfaatkan konflik tersebut melalui pendekatan, supaya tepat dan efektif mencapai sasaran-sasaran umum yang diinginkan.
Bentar...bentar... kita terlalu kejauhan deh bahas nya, kita bahas yang awal aja dulu ya... Tentang apa itu konflik dan dimana letak nya suatu konflik ?
Didalam buku Manajemen konflik ini dijelaskan bahwa konflik berarti oposisi atau pertentangan pendapat antara orang-orang, kelompok-kelompok dan organisasi-organisasi.
konflik berarti oposisi atau pertentangan pendapat antara orang-orang, kelompok-kelompok dan organisasi-organisasi.
Begitupun yang dikatakan oleh seorang ahli Taquiri dan Davis konflik adalah warisan kehidupan sosial yang terjadi dalam berbagai keadaan sebagai akibat dari bangkitnya keadaan ketidaksetujuan, kontroversi dan pertentangan diantara dua pihak atau lebih secara terus-menerus.
Sedangkan menurut soerjono soekanto mengatakan hal yang senada bahwa konflik adalah suatu keadaan pertentangan antara dua pihak untuk berusaha memenuhi tujuan dengan cara menentang pihak lawan.
Sehubungan dengan hal tersebut, didalam buku Manajemen Konflik, sub bab yang berjudul 'Lokasi Konflik'. Kata Winardi, konflik itu berlokasikan apabila dua orang indivisu masing-masing berpegang pada pandangan yang sama sekali bertentangan satu sama lain, dan mereka tidak pernah berkompromi dan masing-masing menarik kesimpulan berbeda-beda dan apabila mereka cenderung bersifat tidak toleran, maka dapat dipastikan akan timbulnya konflik tertentu.