Mohon tunggu...
Nurul Ramadanisa
Nurul Ramadanisa Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Mahasiswa jurusan Ilmu Komunikasi, Universitas Ahmad Dahlan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mengapa Yogyakarta Menjadi Alasan yang Tepat untuk Menimba Ilmu

10 Juli 2020   09:59 Diperbarui: 10 Juli 2020   10:32 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagai anak rantau yang saat ini tengah menimba ilmu di salah satu perguruan tinggi swasta di Yogyakarta, aku banyak merasakan pengalaman-pengalaman baru yang tidak ditemukan di kampung halamanku sebelumnya.

Aku lahir dan besar di kota kecil yang terletak di bagian utara kalimantan, belum banyak gedung-gedung bertingkat apalagi mengharap adanya mall, bioskop, atau gramedia hadir disini. Dibilang orang-orang disini kurang hiburan mungkin iya, lha wong bencana banjir aja kami senang kok jadi bisa libur sekolah dan main banjir sepuasnya.

Aku merantau ke Yogyakarta sejak tahun 2018 awalnya untuk mengikuti tes mandiri masuk ke institut negeri yang seni banget, namun sayangnya aku gagal. Karena keinginan ku sangat kuat untuk menimba ilmu di Yogyakarta, maka aku mencari alternatif lain ke perguruan tinggi swasta yang masih mempunyai unsur seni didalamnya dan jatuhlah pilihanku kepada Universitas Ahmad Dahlan atau yang biasa disingkat UAD.

Betapa bersyukurnya aku setelah diterima menjadi mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan, dan mengetahui bahwa dosen-dosen dari program studiku adalah lulusan dari institut negeri yang seni banget itu. Walaupun aku gagal menimba ilmu disana tetapi aku masih bisa mendapatkan ilmunya dari mereka. Banyak pengalaman-pengalaman pertama sekaligus seru yang aku dapatkan saat kuliah di Jogja khususnya di UAD.

1. Nonton Bioskop

Sebagai anak rantau yang telah hidup 18 tahun keinginan terbesarku saat menginjakkan kaki di Yogyakarta adalah menonton film yang legal di bioskop, terdengar norak memang namun itulah kenyataannya. Di kampung halamanku harus menempuh perjalanan selama kurang lebih 15 jam dahulu untuk bisa ke bioskop yang ada di Samarinda.

2. Makan di angkringan

Warung makan tradisional yang menggunakan grobak dorong ini merupakan salah satu pahlawan bagi sebagian orang termasuk aku disaat uang bulanan menipis. Menu-menu di angkringan memang terbilang murah namun bukan hanya itu yang menjadi daya tarik makan di angkringan tetapi juga  suasana hangat dan obrolan-obrolan yang tercipta saat menyantap hidangan disana yang membuat angkringan istimewa.

3. Naik Lift

Lift disini bukan yang berada di mall-mall itu ya teman-teman, tapi lift yang aku maksud adalah lift di kampusku. Sebagai perguruan tinggi swasta yang mempunyai gedung bertingkat, Universitas Ahmad Dahlan mempunyai fasilitas umum yang oke. Dengan gedung yang mempunyai 10 lantai ini kami dimudahkan dengan adanya lift, dan eskalator. Sensasi naik lift bersama temanmu yang juga baru pertama kali itu memang terlihat kampungan tapi seru banget.

4. Mahasiswa Asing

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun