Aku bukanlah seorang anak pembesar negeri, dan bukan pula anak dari pemuka agama.
Maka yang patut dan berhak dapatkan pertolongan dan perlindunganku, mereka yang yatim dan miskin.
Itulah alasanku berpikir dan menulis, dan bukan hanya banyak bicara.
Jika keyakinanku atas apa yang tidak tampak, maka akan kubuktikan lewat tindakan.
Jika jiwa penasaranku akan sesuatu, maka kucari kenyataannya itu dibalik batu.
Aku adalah Manusia, ciptaan dari Sang Pencipta. Namun Akulah Sang Pencipta atas apa yang aku ciptakan.
Aku tidaklah bodoh, tetapi Aku lebih memilih bijak. Manusia yang bijak, tentulah pandai. Sebaliknya, Manusia yang pandai pasti bijak.
Aku adalah Manusia yang egois dan cenderung subyektif, namun tanpa sadar Aku adalah obyek dari yang egois dan subyektif itu
Aku senang kepalsuan, namun Aku benci kebohongan. Aku senang keributan, tapi Aku benci pertengkaran.
Aku senang kelicikan, namun Aku benci kemunafikan. Aku senang keindahan, namun Aku benci wujud keindahan itu.
Aku bahagia tidak bisa berbuat apa-apa, tapi Aku benci Manusia yang tak berguna. Aku benci akan sesuatu, namun Aku senang akan segala sesuatu.