Masalah yang mempengaruhi komunikasi dan identitas nasional adalah ketidakpedulian masyarakat Indonesia terhadap bahasa. Bahasa Indonesia saat ini memiliki status khusus sebagai bahasa persatuan dan bahasa nasional, seperti yang dinyatakan dalam konstitusi Negara Republik Indonesia. Namun, ketidakpedulian masyarakat Indonesia dalam berbahasa Indonesia yang baik dan benar menciptakan problematika dalam bahasa Indonesia. Hal ini terjadi karena beberapa alasan, seperti kesalahan ejaan, bentuk dan pilihan kata, serta struktur kalimat.Penggunaan bahasa Indonesia yang tidak sesuai dengan kaidah mengakibatkan bahasa Indonesia menjadi tidak baik dan keluar dari kaidah kebahasaannya. Masalah ini semakin tergeser oleh penggunaan bahasa asing, yang membuat warga asing lebih banyak berada di ruang publik daripada warga Indonesia.Untuk mengatasi masalah penggunaan bahasa, perlu dilakukan upaya pembinaan bahasa Indonesia bagi masyarakat, khususnya media massa. Ini dapat dicapai dengan meningkatkan sikap positif terhadap penggunaan bahasa agar posisinya tetap kuat.
Ketidakpedulian masyarakat Indonesia dalam berbahasa terjadi karena beberapa faktor, antara lain:
Pengaruh Bahasa Asing
Penggunaan bahasa asing, terutama bahasa Inggris, dipengaruhi oleh masuknya bahasa asing. Media sosial dan kemajuan teknologi informasi membuka akses yang lebih luas terhadap budaya asing, yang kemudian mempengaruhi penggunaan bahasa Indonesia.
Masalah Pembelajaran Bahasa Indonesia
Pendidikan bahasa Indonesia yang tidak memadai dan tidak memadai serta pengembangan bahasa yang rendah menyebabkan banyak orang tidak mengerti posisi bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dan negara.
Krisis Bahasa
Ada krisis bahasa selama era globalisasi karena banyak orang tidak menganggap pentingnya bahasa Indonesia dan lebih peduli dengan kemampuan berbahasa asing daripada berbahasa Indonesia.
Kesalahan Penggunaan Bahasa
Jika seseorang menggunakan bahasa Indonesia dengan salah, seperti salah ejaan, kata-kata yang tidak tepat, atau unsur serapan, bahasa tersebut tidak lagi dianggap sebagai bahasa yang efektif.
Penggunaan Bahasa yang Tidak Sesuai dengan Kaidah