Tidak usah kujelaskan bagaimana meniduri sebuah kehampaan, nyatanya kau benar-benar tega membiarkan semuanya, ketidak pedulian adalah sikap baru  setelah tiba kehancuran diantara kita, dan seolah kita tidak pernah menukar canda, bagiku tidak apa-apa jika harus menghadapi kepergian, dan aku harus membersarkan hati untuk menghadapi hal paling menyakitkan, tetapi jangan menuduh seolah pisah hanya karena diriku seorang, aku hanya ingin kembali memperbaiki kehancuran dengan cara-cara baik walau sebetulnya air mata tak henti-hentinya menyaksikan apa yang telah terjadi
Kita memang bebeda dari awal, segalanya harus tentang bagaimana dirimu yang menentukan, sementara diriku, pelan-pelan harus menerima kemudian bejalar mengelus dada, meski terkadang berpura-berpura untuk tetap berada disampingmu lebih lama, kau menang tidak mau mengalah, kau benar-benar keras kepala, sementara diriku harus menghamba pada cinta
cinta mengajarkan diriku untuk tidak menyakiti, sebab cinta dilahirkan bukan untuk memusnahkan hal-hal baik, ia tumbuh dari sesuatu paling suci, dan hanya kepada dirimu pelan-pelan telah kucoba sebaik mungkin, nyatanya memang kau memilih untuk tidak melihat apa yang telah kuberi dan memilih pergi seolah semunya tidak berarti
Perbedaan persepsi memang ada, dan bukan berarti dari perbedaan itu kita harus memilih pisah, tidak bukan begitu, seringkali aku mengajak untuk membicarakan tentang pilihan hingga manarik sebuah satu jalan untuk membina kita di masa depan, Â namun yang terjadi hanya sebuah kata gusar dan membuat kita saling menyalahkan
Kita memang berbeda dari awal, keras kepala salah satu pedang dari sikap-sikap yang kau pendam, entah apa tujuanmu, segalanya dipukul dan dipikul untuk menjelaskan bahwa tidak bedanya diriku dengan kekasih lamanya, dengan sangat sadar, kau telah lupa bahwa semua terjadi lantaran dirimu yang tidak mau menerima dari segenap pilihan orang lain, dan bagaimana mungkin, jika satu kisah hanya di aktori satu manusia saja, sementara ini sebuah hubungan harus ada campur tangan agar tidak melanda dusta yang sangat menyakitan, dan ini terjadi kapada kita, Â kita telah menjalani semuanya hingga berakhir dan memilih berpisah
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H