Di Indonesia menyebut kata Bisex dan Gay (BG) merupakan hal yang tabuh yang tidak boleh diucapkan secara terbuka, bahkan membahasnya pun mesti hati-hati dan butuh strategi khusus agar masyarakat tidak salah tafsir. Tentunya ini dilatarbelakangi dengan penduduk Indonesia yang dominan muslim dan pada agama lainpun juga memberikan perhatian yang sama terhadap keadaan ini. Disisi lain budaya Indonesia yang memegang budaya timur membuat bahasan “BG” menjadi jauh dari bahasan politis yang mewarnai media setiap saat.
Secara umum pengertian dari BISEX yakni Orientasi Sexsual Seorang Pria/Wanita yang menyukai dua jenis kelamin baik Pria/Wanita. GAY bermakna Orientasi Seksual seorang Pria yang hanya Mempunyai Hasrat Sesama Pria. LESBIAN berarti Orientasi seksual seorang Perempuan yang hanya Mempunyai Hasrat Sesama Perempuan. Selanjutnya ketiga hal tersebut berkembang menjadi TRANSGENDER bukan TRANSJAKARTA (pen bus area Jakarta) yang berarti Orientasi seksual seorang Pria/Wanita dengan mengidentifikasi dirinya menyerupai Pria/Wanita (Misal:Waria). Keempat istilah tersebut dewasa ini dikenal dengan model trendnya LGBT.
Di negeri gajah putih ini bahasan LGBT sangat terbuka dan bahkan para pelakonnya pun bebas untuk beraktifitas pada semua level tanpa ada perbedaan hak. Keseharian dapat kita bertemu mereka, pada orang baru di negera ini akan sulit membedakan antara laki-laki dan perempuan, butuh pendalaman agar kita tidak salah tafsir. Kadang laki-laki lebih cantik dari perempuan asli, dandanan perempuan, rambut terurai rapih, makeup yang aduhai, penampilan yang asoy, langkah yang feminim semakin sulit untuk membedakannya. Tetapi bagi mereka yang telah lama tinggal dinegeri ini sekilas saja melihatnya akan mudah membedakannya.
Dinegeri ini pula semua menjadi mungkin, seorang kawan sebutlah namanya Pronchap (nama samaran) tiba-tiba berceritera tentang peristiwa yang dialaminya. Dua bulan terakhir dia berpacaran dengan seorang gadis Suwhala (nama samaran) yang dikenalnya disatu tempat, gadis itu sangat baik dan ramah berbeda dengan gadis lainnya yang cuek dan acuh walaupun berpacaran. Keseharian mereka diisi dengan bahagia, satu sama lainnya saling melengkapi bahkan perbedaan agama mulai menemukan titik terang untuk belajar sedikit demi sedikit, tentunya suwhala mulai tertarik untuk belajar agama yang dianut pronchap. Seiring dengan jauhnya cinta mereka, tiba-tiba masalah mulai berdatangan, Pronchap melalui pertemanan media social facebook di add oleh seseorang yang mengaku pacar dari Suwhala, yang ternyata seorang perempuan berambut pendek dan dalam foto profilnya terlihat foto mereka yang sangat mesra. Pronchap sungguh tak percaya dengan keadaan tersebut, namun dengan meyakinkan sangat kekasih Pronchap tersebut mengatakan bahwa mereka sudah menjalin kasih selama setahun. Sungguh hal yang sulit untuk diterima oleh Pronchap, memiliki pacar yang seorang BISEX. Pronchap pun tidak tinggal diam, dia memanggil Suwhala tentunya dengan mengkopi hasil pembicaraan dengan kekasihnya itu yang disertai dengan foto-foto mereka, yah tetap saja dia menolak tuduhan itu, ia berkata itu saudara saya bukan pacar, anehnya dia berkata Sekarang Saya Suka Laki-Laki. Pertengakaran pun tak dapat dibendung dengan bijak Pronchap berkata “sebaiknya hubungan ini kita akhiri dan silahkan kamu kembali ke kekasihmu, saya tidak punya urusan lagi dengan kamu”.
Keadaan yang sulit diterima tapi inilah jalan terbaik yang mereka pilih, akan sulit untuk melanjutkan langkah yang jauh bila keduanya tidak memiliki ketulusan untuk mencintai. Belumlah lama Pronchap kehilangan kekasihnya yang BISEX tersebut dia mendengar kawannya yang selama ini sangat dekat ternyata memiliki kelainan yakni GAY. Ini tidak disangka kawannya itu tidak memperlihatkan perilaku yang aneh, tetapi setelah ditelusurinya rupanya mereka itu GAY.
Hingga tulisan ini dibuat, Pronchap masih mengalami goncangan yang begitu berat. Tak menyangka keadaan ini akan dialaminya datangnyapun bersamaan antara kawan dan kekasihnya mengalami penyimpangan sexual, akankah Pronchap mengalah dan menerima kehidupan kekasihnya yang BISEX dan mungkinkah dia mengikuti teman akrabnya untuk hidup sebagai GAY? Ataukah dia akan bertahan sebagai ciptaan Tuhan yang sempurna untuk menjalani kehidupan yang normal?. Moga Tuhan menguatkan Imanmu. (Bangkok, 16 Maret 2015)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H