Mohon tunggu...
ramadhanipratamahansaputra
ramadhanipratamahansaputra Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa universitas surabaya

hobi saya travelling pikiran

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Keberlangsungan Pilkada 2024 di Jombang

30 November 2024   05:07 Diperbarui: 30 November 2024   05:07 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nama : Bima Pratama

Nim : 1312400017

Kelas : Ilmu Negara Kelas A

Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 di Kabupaten Jombang menjadi salah satu momentum penting dalam perjalanan demokrasi Indonesia. Sebagai bagian dari pesta demokrasi serentak di seluruh Indonesia, Pilkada ini menjadi ajang bagi masyarakat Jombang untuk menyalurkan hak pilihnya secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil. Tema demokrasi yang diangkat menekankan pentingnya partisipasi aktif masyarakat dalam menentukan pemimpin daerah sebagai cerminan kedaulatan rakyat.

Persiapan dan Pelaksanaan
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jombang telah mempersiapkan pelaksanaan Pilkada dengan baik, dimulai dari tahapan sosialisasi, pendaftaran calon, kampanye, hingga pemungutan suara. Beberapa langkah strategis yang dilakukan meliputi:

  1. Sosialisasi Partisipasi Masyarakat: KPU bekerjasama dengan berbagai pihak untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya memberikan suara.
  2. Penyediaan TPS Ramah Disabilitas: Untuk memastikan inklusivitas, TPS di Jombang didesain ramah bagi kelompok disabilitas dan lanjut usia.
  3. Pengawasan oleh Bawaslu: Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) secara aktif mengawasi jalannya setiap tahapan untuk mencegah pelanggaran.

Partisipasi Masyarakat
Masyarakat Jombang menunjukkan antusiasme tinggi dalam Pilkada kali ini. Berdasarkan data sementara, tingkat partisipasi pemilih mencapai lebih dari 75%. Hal ini menunjukkan meningkatnya kesadaran warga dalam menjalankan hak dan tanggung jawab demokratis mereka. Kampanye damai yang diusung oleh para kandidat juga berhasil menciptakan suasana politik yang kondusif.

Kendala dan Tantangan
Meski secara umum Pilkada berjalan lancar, beberapa kendala tetap muncul, seperti:

  • Distribusi Logistik: Beberapa TPS di daerah terpencil mengalami keterlambatan pengiriman logistik.
  • Politik Uang: Walaupun jumlahnya menurun, indikasi praktik politik uang masih ditemukan.
  • Penyebaran Hoaks: Media sosial menjadi tantangan besar dengan maraknya berita palsu yang memengaruhi opini publik.

Kesimpulan dan Rekomendasi
Pilkada 2024 di Jombang telah menjadi cerminan pelaksanaan demokrasi lokal yang semakin matang. Meski masih menghadapi beberapa tantangan, keberhasilan ini menunjukkan bahwa masyarakat Jombang mampu menjalankan nilai-nilai demokrasi secara baik.

Untuk meningkatkan kualitas demokrasi di masa depan, beberapa rekomendasi yang dapat diajukan adalah:

  1. Peningkatan Edukasi Pemilih: Pemerintah dan lembaga terkait perlu memperluas program pendidikan politik.
  2. Penguatan Pengawasan: Perlu kolaborasi yang lebih erat antara Bawaslu, aparat penegak hukum, dan masyarakat dalam mengawasi proses Pilkada.
  3. Penggunaan Teknologi Digital: Sistem e-voting atau digitalisasi proses Pilkada dapat dipertimbangkan untuk efisiensi dan akurasi.

Dengan komitmen bersama, demokrasi di Indonesia, termasuk di Jombang, akan semakin kuat dan berkualitas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun