Mohon tunggu...
Ramadhania Nakhwah Araminta
Ramadhania Nakhwah Araminta Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Universitas Airlangga

Gemar Membaca

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Menerapkan Stoikisme: Menghindari Stres dan Kecemasan

22 Desember 2024   02:38 Diperbarui: 22 Desember 2024   02:37 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Di tengah kehidupan di dunia yang serba cepat dan penuh tuntutan saat ini, seringkali membuat kita merasa cemas dan tertekan. Menghadapi banyak sekali tantangan, baik di lingkungan pertemanan, tempat tinggal, hubungan keluarga, atau bahkan media sosial, dapat memicu timbulnya rasa stres dan cemas yang sulit dikendalikan. Selain memunculkan banyak pikiran negatif dalam diri, hal tersebut dapat membuat aktivitas menjadi terganggu. Karena itu, penting bagi kita untuk selalu menerapkan prinsip stoikisme dalam kehidupan sehari-hari.

Apa itu Stoikisme?

Stoikisme merupakan sebuah filosofi yang mengajarkan manusia untuk hidup dengan tenang sekalipun menghadapi kesulitan. Pada intinya, stoikisme mengajarkan bahwa kebahagiaan berasal dari kemampuan diri untuk mampu mengendalikan diri, menerima apa yang terjadi, dan hanya fokus kepada hal-hal yang dapat dikontrol.

Bagaimana Cara Menerapkan Stoikisme?

Stoikisme penting untuk kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan menerapkan stoikisme, dapat membantu kita untuk menjalani aktivitas dengan tenang dan menjadi individu yang dipenuhi dengan rasa syukur.

  • Menerima Kenyataan

Menerima kenyataan bukan berarti kita menyerah tanpa berusaha, tetapi kita berhenti melawan hal-hal yang sudah terjadi. Menumbuhkan sikap lapang dada merupakan salah satu cara untuk melepaskan beban yang ada di dalam diri kita.

  • Melatih Kesadaran untuk Hidup pada Masa Kini

Stoikisme mengajarkan kita untuk hidup sesuai dengan apa yang terjadi saat ini. Dengan fokus pada keadaan saat ini dan mengabaikan apa yang sudah terjadi pada masa lalu, dapat mengurangi kekhawatiran kita tentang apa yang akan terjadi di masa depan.

  • Memahami Apa yang Dapat dan Tidak Dapat Dikendalikan

Terdapat tiga hal utama yang berada dalam kendali kita sepenuhnya, yaitu pikiran, perasaan, dan tindakan kita. Sementara itu, banyak sekali hal-hal yang sebenarnya berada diluar kendali kita, namun secara tidak sadar kita berusaha untuk mengendalikannya. Beberapa diantaranya adalah perilaku orang lain dan peristiwa yang terjadi dalam hidup. Stoikisme mengajarkan kita untuk fokus pada bagaimana kita memberi respons pada keadaan dan tidak berusaha untuk mengontrol hal-hal diluar kendali kita.

  • Memusatkan Diri pada Usaha, Bukan Hasil

Memusatkan diri kepada usaha dapat membantu kita merasa lebih bahagia, damai, dan puas terhadap proses yang sedang dijalani. Hasil tidak selalu berada dalam kendali kita, sementara usaha merupakan sesuatu yang bisa kita kendalikan sepenuhnya.

  • Belajar Bersyukur

Bersyukur merupakan salah satu cara untuk menghindari stres dan rasa cemas. Dengan memilki rasa syukur yang cukup, kita mampu menghadapi segala macam kesulitan dengan sikap yang lebih positif.

Menerapkan stoikisme dalam kehidupan membuat kita lebih bijak dalam menghadapi ketidakpastian. Stoikisme mengajarkan bahwa ketika kita mampu menerima segala hal yang terjadi dengan lapang dada, sama saja kita menghilangkan rasa cemas yang tumbuh karena memikirkan sesuatu secara berlebihan. Kebahagiaan datang dari kedamaian hati yang tercipta saat kita mampu mengendalikan respons diri sendiri terhadap dunia luar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun