Beredar perang tulisan dan komentar di linimasa Twiter, Facebook, Instagram. Ini merespon dugaan pihak-pihak yang dituduh terlalu panik dan berusaha mendiskreditkan massa yang akan menggelar aksi damai tolak pemilu curang. Begitu bunyi narasi yang disebarkan pendukung Prabowo-Sandi di kolom chat dan komentar.
Dalam beberapa hari terakhir, kabar berita nasional diisi berita seputar  razia dan sweeping kepada barisan massa yang diduga akan berangkat ke Jakarta mengikuti aksi damai tolak pemilu curang.
Aksi yang diklaim demonstrasi dengan tagline aksi damai telah diduga akan berakibat fatal seperti release Mabes Polri perihal dugaan penumpang gelap seperti aksi kekerasan dan terorisme. Dugaan lain adalah tuduhan makar.
Pihak GNPFUlama-PA212-FUI yang disebut2 akan ikut aksi telah membantah keras akan dugaan2 tersebut.
Sementara dengan aksi sigapnya pihak kepolisian dalam meringkus beberapa terduga teroris dibeberapa daerah juga adanya kabar AM Hendropriyono yang akan mengerahkan hewan buas menyambut aksi demo 22 May nanti, menimbulkan framing atau narasi 22 May nanti sebagai dugaan makar dan ada ancaman aksi teror.
Bagaimana tanggapan dari Fadli Zon memanggapi silang beda pendapat tentang perlu dan boleh tidaknya aksi demo tersebut, juga apakah demo tersebut bertujuan makar atau ditumpangi aksi kekerasan?
Berikut reaksi Fadli Zon sebagai tanggapan atas dugaan2 tersebut dan tulisan ini sekarang sedang viral.
-------------------------
*DEMONSTRASI ADALAH BAGIAN DARI DEMOKRASI, STOP STIGMA NEGATIF PADA PEOPLE POWER*
*Fadli Zon*
Bulan Mei punya arti istimewa bagi bangsa Indonesia. Pada bulan ini, dua puluh satu tahun lalu, kita memasuki babak baru kehidupan demokrasi, era reformasi yang ditandai keterbukaan dan kebebasan. Satu per satu fondasi demokrasi kita perbaiki, mulai dari membuka kebebasan pers, membuka keran kebebasan berpendapat, membuka pintu hadirnya partai politik baru, menerapkan kebijakan otonomi daerah, mengoreksi dwifungsi ABRI, melakukan reformasi berbagai lembaga kenegaraan, hingga memperbaiki sistem Pemilu.