Mohon tunggu...
Ramadhan G.G
Ramadhan G.G Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

sederhana tapi rumit

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Keluarga Memolo

26 April 2014   05:06 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:11 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13984382871271258411


keluargaku, membangun rumah di dalam balon gas yang lonjong
semenjak ayah melempar adikku dari jendela apartemen kami.
seperti boneka merah yang melayang di udara; ia tidak jatuh,
dari punggungnya yang kecil, ia mengeluarkan seribu sayap kupu-kupu
yang didapatnya bersamaku di taman kota. aku baru sadar,
adikku itu, tidak lahir dari Rahim ibu kami; dan saat itu,
aku mencintainya.

ب
lagikah ayah menyakitinya, adikku yang manis, meskipun ibuku
menghardiknya? Ayah kami memiliki perempuan lain, dan merubahnya
dalam sejekap menjadi anjing; ayah yang gagah, ibu yang lemah,
kami menjadi keluarga yang indah dari segelintir orang-orang biadab
keluargaku sangat normal; setiap hari kami memperebutkan kue ulang tahun,
lalu melemparnya ke muka orang yang paling menyebalkan;
kami melakukan itu, sebab kami tidak pernah tahu hari kelahiran,
tetapi syukurlah aku mengetahui di mana aku dilahirkan;
ya, di sana, di semak-semak yang menjulang di tengah kota;
tempat aku dan adikku kencing sembarangan.

ت
aku tidak tahu berapa usia adikku, tetapi sepertinya ia lebih tua dariku.
sebab ia berpikir seperti burung elang yang menusukkan
cakarnya di tubuh ular kadut; ia tak langsung memakannya, ia akan mengajaknya
berdiskusi mengenai kehidupan sebagai tanda perpisahan;
“kematian mesti diakhiri dengan cara yang bijaksana,”
sekilas, aku memerhatikan adikku; ia lebih mirip thinkerbell,
dengan dua pasang sayap capung betina yang cantik.
karena itulah, aku mencintainya.

ث
demikian sejak ayah membangun rumah di dalam balon,
aku hanya bisa menertawakan diriku sendiri;
sebab aku tidak tahu, siapa lagi yang mesti kucintai,
sementera mereka, tak pernah mengajariku soal cinta!

---------------------------------

Bekasi, 2014

Sumber gambar: society6.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun