Mohon tunggu...
Gilang Ramadhan
Gilang Ramadhan Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Mantan Guru • S1 Bahasa dan Sastra Indonesia • Bergiat di Kembara Rimba dan Salam Semesta • Warga Gg. Mangga Garis Lurus

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tentang Batu

5 Agustus 2018   15:55 Diperbarui: 5 Agustus 2018   16:12 413
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

MALAM DAN HUJAN BATU

Hujan melontarkan batu

ke tengah kotamu. Batu menderas,

lalu ledakan-ledakan batu, bergemuruh

dan meledak, petir berdebam

dari kepalamu. Sesudah itu bulan berbayang

di lampu-lampu. Batu mengendap

ke dalam matamu. Pohon-pohon beku

berdiri di tepi jalan panjangmu.

Waktu tak pernah lagi bicara padamu,

ia memelihara batu dan melemparkannya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun