Warna yang SulitÂ
Aku mengecat ulang tembok kamarku
dengan kebahagiaan yang sama
seperti kebun tomat
karena aku tidak tahan
dengan langit
dan rahang yang menganga
dipenuhi gigi-gigi yang mengkilap
dan menyilaukan mata.
Rekaman RumahÂ
Cintaku
aku mengenal rumah-rumahnya
wajahnya dicat biru
mereka murung
dan suaraku agak serak
aku membungkuk dan kelaparan
wajah familiar yang sering kau jumpai
sepanjang tahun
di tempat dan waktu yang sama.
Aku rumah
sebuah rekaman
dari ruang tamu yang tertawa
dan kesedihan
yang menangis di kamar mandi
dan teks-teks yang berhamburan
di kamar tidur.
Suara Pintu
Ini tentang kita
di pagi pertama di mana kabut
mengapung dari matamu
dingin di balik selimut
rahasia yang menyembunyikan
kesedihanmu
dengan mantel kulit, susu dan buku
api yang hangat
darah yang terus mengalir
hidup
memberikan kita musim hujan
dan biji-bijian
yang terlempar dari mimpi-mimpi buruk
yang ditiup angin
di hari-hari yang tenang
dan tersangkut di jaring laba-laba.
Akhir
akhirnya,
selimut, bantal, plafon
dan langit.
kemudian, demam, batuk, bentol:
di tengah gang mangga, kelapa dua
seorang pria
sakit seperti celana yang robek
dan kaos kumal
seperti tembok yang roboh.
Ruang Tamu Asing
sofa yang asing
sofa asing hrrr..
aku mau duduk
dekatkan meja baru
bawa pot bunga
dan cinta
dan pohon kelapa
sofa yang jauh
pantai untuk melihat laut
pulau atau planet baru
yang terbuat dari
karang
dan kesedihan yang beku