Mohon tunggu...
Gilang Ramadhan
Gilang Ramadhan Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Mantan Guru • S1 Bahasa dan Sastra Indonesia • Bergiat di Kembara Rimba dan Salam Semesta • Warga Gg. Mangga Garis Lurus

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Puisi | Rekaman Rumah

23 November 2017   13:42 Diperbarui: 24 November 2017   00:03 1356
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber ilustrasi: nolinovak.com

Warna yang Sulit 

Aku mengecat ulang tembok kamarku
dengan kebahagiaan yang sama
seperti kebun tomat
karena aku tidak tahan
dengan langit
dan rahang yang menganga
dipenuhi gigi-gigi yang mengkilap
dan menyilaukan mata.

Rekaman Rumah 

Cintaku
aku mengenal rumah-rumahnya
wajahnya dicat biru
mereka murung
dan suaraku agak serak
aku membungkuk dan kelaparan
wajah familiar yang sering kau jumpai
sepanjang tahun
di tempat dan waktu yang sama.

Aku rumah
sebuah rekaman
dari ruang tamu yang tertawa
dan kesedihan
yang menangis di kamar mandi
dan teks-teks yang berhamburan
di kamar tidur.

Suara Pintu

Ini tentang kita
di pagi pertama di mana kabut
mengapung dari matamu
dingin di balik selimut
rahasia yang menyembunyikan
kesedihanmu
dengan mantel kulit, susu dan buku
api yang hangat
darah yang terus mengalir
hidup
memberikan kita musim hujan
dan biji-bijian
yang terlempar dari mimpi-mimpi buruk
yang ditiup angin
di hari-hari yang tenang
dan tersangkut di jaring laba-laba.

Akhir

akhirnya,
selimut, bantal, plafon
dan langit.
kemudian, demam, batuk, bentol:
di tengah gang mangga, kelapa dua
seorang pria
sakit seperti celana yang robek
dan kaos kumal
seperti tembok yang roboh.

Ruang Tamu Asing

sofa yang asing
sofa asing hrrr..
aku mau duduk
dekatkan meja baru
bawa pot bunga
dan cinta
dan pohon kelapa
sofa yang jauh
pantai untuk melihat laut
pulau atau planet baru
yang terbuat dari
karang
dan kesedihan yang beku

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun