Mohon tunggu...
Ramadhan Al Fatih
Ramadhan Al Fatih Mohon Tunggu... -

Syair Syiar : Ramadhan Al Fatih.\r\n\r\n;) http://syiar-syairku.mywapblog.com/ :)

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ironi

14 Maret 2012   15:53 Diperbarui: 25 Juni 2015   08:02 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Puisiku
yang dulu ku berikan,
luruh tergeletak
di kolong meja kamarmu.

Lesu tak kau sentuh,
bisu
tiada binar matamu menyapa.

Sajak cintaku
mungkin juga terkujur kaku,
terantuk selembar dingin dalam semerbak kembang haru ranjang kelambu sendu.

Hasratku selalu tergoda
akan suara-suara musikmu,
membelenggu nafas-nafas kerinduanku mempertautkan mimpiku pada busur Srikandi ayu.

Namun aku bukanlah jiwa
yang takluk padamu,meski
sajak dan pusiku beku
oleh keacuhanmu.

Akulah ruh yang tersembunyi dalam ketenangan anggur,
hikmatnya tirani dari nurani Arjuna.

Adakah kau tahu sepotong bulan yang tersipu menjadi purnama memadu?

Karna aku...
bukanlah sosok wayang sebagaimana lakon pikirmu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun