Mohon tunggu...
Ramadhan Al Fatih
Ramadhan Al Fatih Mohon Tunggu... -

Syair Syiar : Ramadhan Al Fatih.\r\n\r\n;) http://syiar-syairku.mywapblog.com/ :)

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Niskala

13 Maret 2012   20:41 Diperbarui: 25 Juni 2015   08:06 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mestinya tak kuturuti rayuanmu,
mengikuti ujung terjauh gaunmu. Jika ternyata...

Itu hanya bayangan yang menggiringku melintasi semak belukar,
menebas kegetiran
dan
memerangi kedunguan.

Sementara jiwaku
berada dalam kebutaan
dan yang kutemukan wujudmu terbatasi puluhan dinding-dinding kaca ,serta
harapanku terbentur di batas angan-angan.

Seharusnya memang tak usah
ku jemput panggilanmu,bahkan satu pun bintang tak semestinya kupetik dan kupersembahkan untukmu.

Jika hanya sejuta kemungkinan yang terselip di bibir manismu kemudian menjadi sembilu
yang dengan garang
merobek ulu hatiku.

Aku mendengar lirih ketukan jemarimu pada pintu kalbuku,tanpa kata juga salam dan hanya nuansa bisu kutemukan dalam keabstrakanmu.

Apa kau lihat darah menoreh
di wajahku?
Seperti tumbal aib kegilaan. Kepalaku bertengadah tertindih tambun beban ingatan yang senantiasa menjurus pada gambaranmu di kubah cakrawala.

Namun kini aku tahu,bahwa kau hanya ingin menuang anggur dalam hening cangkir kesendirianku,
membiarkanku hanyut kepayang lalu mengacuhkanku
dalam kesombonganmu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun