Mohon tunggu...
Ramadhan Al Fatah
Ramadhan Al Fatah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Tertinggal bukan berarti gagal lambat bukan berarti gk bisa karena manusia punya jalan dan takdirnya masing masing

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Meninjau Dampak Kemiskinan terhadal Prinsip Pancasila: Menangani Isu Kemiskinan di Indonesia

16 Desember 2023   13:37 Diperbarui: 16 Desember 2023   13:45 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kemiskinan adalah salah satu masalah global utama di dunia saat ini. Indonesia menganut Pancasila sebagai ideologi negara, meskipun memiliki Pancasila sebagai dasar negara, masalah kemiskinan ini tetap tidak dapat dihindari oleh pemerintah Indonesia. Hal ini mungkin sangat mengganggu pikiran kita jika dihadapkan dengan fenomena kemiskinan adalah ciri 'perenial'nya. Meskipun begitu banyak teori untuk menjelaskan dan memberikan solusi tentang penanggulangan kemiskinan, namun tidak dapat dipungkiri bahwa fenomena kemiskinan masih selalu ada di sekitar kita. Bahkan pada saat-saat tertentu, kemiskinan muncul sebagai sesuatu yang sangat fenomenal, seakan-akan tidak dapat teredam oleh upaya pemerintah dan masyakarat yang berjuang untuk mengatasinya. Tetapi ada kabar gembira bagi kita semua. Kata-kata itu rasanya pas untuk menggambarkan kabar baik yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) baru-baru ini. Tren penurunan kemiskinan Indonesia patut diapresiasi. Jumlah Penduduk Miskin pada Maret 2023 sebesar 25,90 juta orang, menurun 0,46 juta orang . Jika dibandingkan dengan Maret 2022, jumlah penduduk miskin menurun sebanyak 0,26 juta orang. Kemiskinan juga tantangan serius di Indonesia dan mempengaruhi prinsip-prinsip Pancasila yang menjadi dasar negara. Dalam konteks ini, kita dapat meninjau dampak kemiskinan terhadap lima prinsip Pancasila yaitu :
1. Ketuhanan Yang Maha Esa: Kemiskinan dapat menghambat akses masyarakat terhadap pendidikan dan layanan kesehatan, menghancurkan potensi manusia sebagai makhluk Tuhan.
2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab: Kemiskinan menciptakan ketidaksetaraan dan ketidakadilan sosial, melanggar prinsip kemanusiaan yang mengajarkan keadilan bagi seluruh warga negara.
3. Persatuan Indonesia: Kemiskinan dapat menciptakan disparitas regional, mengancam persatuan dan kesatuan bangsa.
4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan: Orang-orang miskin seringkali memiliki akses terbatas dalam proses perwakilan dan kebijakan, merugikan prinsip kerakyatan.
5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia: Kemiskinan mengekang akses terhadap kesempatan dan sumber daya, melanggar prinsip keadilan sosial. Nah bagaimana cara kita untuk menangani isu kemiskinan di indonesa berikut cara caranya:
1. Penguatan Pendidikan: Investasi dalam pendidikan dapat memutus siklus kemiskinan dengan meningkatkan keterampilan dan peluang pekerjaan bagi masyarakat.
2. Pemberdayaan Ekonomi Lokal: Mendorong pembangunan ekonomi lokal dapat memberikan kesempatan bagi masyarakat miskin untuk meningkatkan taraf hidup mereka.
3. Perlindungan Sosial: Membangun sistem perlindungan sosial yang kuat, termasuk program bantuan sosial, dapat membantu mengatasi dampak langsung kemiskinan.
4. Pengembangan Infrastruktur: Infrastruktur yang baik, terutama di daerah terpencil, dapat membuka akses terhadap pasar dan peluang ekonomi.
5. Partisipasi Masyarakat: Mendorong partisipasi masyarakat dalam proses pengambilan keputusan dapat memastikan bahwa solusi yang diimplementasikan relevan dan efektif.
Dengan mengambil langkah-langkah ini, Indonesia dapat bergerak menuju penanggulangan kemiskinan yang lebih efektif, mencerminkan komitmen terhadap prinsip-prinsip Pancasila dan membangun masyarakat yang lebih adil dan beradab.
"Indonesia, negeri yang kaya akan keanekaragaman budaya dan alam, memiliki potensi besar untuk meraih kesejahteraan bersama. Mari bersatu, bersinergi, dan melangkah bersama menuju masa depan yang lebih cerah tanpa kemiskinan. Setiap langkah kecil, setiap upaya nyata, dan setiap kebaikan kita memiliki kekuatan untuk merubah takdir banyak. Jangan biarkan ketidaksetaraan membatasi impian dan potensi kita. Melalui kepedulian, edukasi, dan kerjasama, kita bisa membangun fondasi yang kuat untuk mengangkat masyarakat dari kemiskinan. Mari bersama-sama menulis kisah keberhasilan yang memancarkan semangat gotong royong dan keadilan sosial. Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh. Indonesia tanpa kemiskinan, Indonesia yang berjaya bersama!"

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun