Mohon tunggu...
Ramadhan Ayyasy
Ramadhan Ayyasy Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

futsal

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dakwah di Era Globalisasi

7 November 2024   13:42 Diperbarui: 7 November 2024   14:03 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

## Makalah Filsafat Dakwah Kelompok 8: Dakwah di Era Globalisasi **Pendahuluan** Makalah ini membahas tentang dakwah di era globalisasi, yang ditandai dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang pesat dan perubahan sosial budaya akibat globalisasi. Globalisasi membuka peluang bagi dakwah untuk menjangkau lebih banyak orang di seluruh dunia, namun juga menghadirkan tantangan seperti arus informasi yang beragam dan terkadang bertentangan dengan nilai-nilai Islam, budaya global yang serba permisif dan individualistis, serta munculnya paham-paham sekuler dan liberal yang mengikis nilai-nilai keagamaan.  Tantangan Globalisasi terhadap Dakwah 

 tantangan utama dakwah di era globalisasi: 

1. Perkembangan Teknologi Informasi : Kemajuan teknologi informasi, seperti internet dan media sosial, memberikan peluang bagi dakwah untuk menjangkau lebih banyak orang, namun juga menghadirkan tantangan berupa arus informasi yang sulit dikontrol, banyak informasi yang simpang siur, hoaks, atau bahkan ajaran-ajaran yang bertentangan dengan Islam. 

2. Pluralisme dan Relativisme Budaya: Globalisasi membawa dampak pada pluralisme budaya dan agama, di mana masyarakat semakin terpapar dengan berbagai tradisi dan kepercayaan yang berbeda-beda. Konsep pluralisme menuntut dakwah Islam untuk berhadapan dengan tantangan dalam menyampaikan ajaran yang bersifat eksklusif, namun harus tetap menjaga toleransi terhadap perbedaan yang ada.

 3. Individualisme dan Sekularisme: Masyarakat modern cenderung lebih fokus pada pencapaian pribadi dan kebebasan individual daripada keterikatan pada norma-norma agama dan komunitas. Hal ini membuat dakwah harus mampu menjelaskan pentingnya kebersamaan dan kolektivitas dalam ajaran Islam. Sekularisme yang memisahkan agama dari kehidupan publik juga menjadi tantangan, di mana agama dianggap sebagai urusan pribadi dan tidak relevan dalam urusan sosial, politik, atau ekonomi. 

4. Krisis Identitas dan Pemikiran Radikal : Globalisasi berperan dalam terjadinya krisis identitas di kalangan umat Islam. Banyak orang yang merasa tercerabut dari akar budaya dan agamanya akibat pengaruh globalisasi yang lebih menonjolkan budaya barat. Krisis identitas ini terkadang memicu munculnya pemikiran radikal sebagai bentuk perlawanan terhadap globalisasi yang dianggap mengancam identitas keislaman mereka. 

5. Materialisme dan Hedonisme : Gaya hidup modern yang ditandai dengan materialisme dan hedonisme juga menjadi tantangan besar bagi dakwah Islam. Media massa sering kali mempromosikan kehidupan yang hanya berfokus pada kenikmatan duniawi, kekayaan, dan status sosial, yang bertentangan dengan ajaran Islam yang menekankan keseimbangan antara dunia dan akhirat.  Strategi Dakwah yang Sesuai dengan Konteks Global dan Teori Keilmuan

 Makalah ini menyoroti strategi dakwah yang efektif di era globalisasi, yang meliputi: 

1. Pemanfaatan Media Sosial : Media sosial, seperti Instagram, Twitter, dan YouTube, telah menjadi sarana efektif untuk berdakwah. Penggunaan media sosial memungkinkan penyampaian pesan yang cepat dan luas, serta menciptakan ruang diskusi yang interaktif. 2. Pendekatan Kultural: Strategi dakwah yang efektif harus memperhatikan aspek kultural dari masyarakat target. Kearifan lokal dan tradisi yang sudah ada sebaiknya diintegrasikan ke dalam pesan dakwah. Pendekatan ini menciptakan suasana saling menghormati antara budaya lokal dan ajaran Islam, sehingga pesan dakwah dapat diterima dengan baik. 

3.Pendidikan dan Literasi: Pendidikan menjadi pilar penting dalam dakwah. Upaya dakwah tidak hanya terbatas pada penyampaian pesan, tetapi juga meningkatkan pemahaman dan pengetahuan masyarakat tentang Islam. Program pendidikan berbasis komunitas, seperti kelas tafsir, diskusi agama, dan seminar tentang isu-isu kontemporer, dapat membantu memperdalam pemahaman masyarakat. 

4. Dialog Antar Agama: Dalam konteks global yang multikultural, dialog antar agama menjadi strategi dakwah yang penting. Dialog ini dapat memperkuat toleransi dan mengurangi konflik antar umat beragama. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun