Pada Studium General Prodi Manajemen Dakwah yang di laksanakan pda tanggal 11 September 2024tepat nya di Universitas Negri Jakarta yang di mana pada acara Stadium General Manajeman Dakwah dan PeluangProfes Pengelola Zakat di Indonesia  dapat menghadiri  dua narasumber penting hadir di Teater Prof. Aqib Suminto sepeti Dr. H. Muhammad Zen, MA dam Bapak Rizaludin Kurniawan, M. Si dari BAZNAS RI. Â
Dr. H. Muhammad Zen, MA menjelaskan bahwa Manajemen Dakwah sebagai proses mengelola, mengorganisir, dan mengontrol kegiatan dakwah untuk mencapai tujuan yang baik. Dia juga menyoroti pentingnya memahami kebutuhan masyarakat dan empat poin penting dalam Manajemen Dakwahyaitu .
1. MD memiliki peran mencapai tujuan dakwah yang efektif melalui aktivitas organisasi manajemen dakwah yang professional.
2.MD melakukan evaluasi dan tinjauan berkala dalam mengembangkan program dakwah dengan terus melakukan layanan terbaik.
3. MD menekankan pentingnya kebijakan inofatif dan proaktif untuk memperbaiki dan meningkatkan efektivitas dakwah untuk mencapi keunggulan.
4. MD menekankan pentingnya memahami kebutuhan masyrakat dalam mengelolaÂ
Fungsi Strategis Dakwah: Amil zakat, selain bertugas mengelola dana zakat, infak, dan sedekah, juga memiliki peran dakwah melalui distribusi dana untuk meningkatkan kesejahteraan umat. Mereka menyentuh aspek-aspek sosial, ekonomi, dan spiritual masyarakat.
Pendekatan Manajemen Dakwah melalui BAZNAS dan LAZNAS menciptakan program zakat dengan dakwah Islam, memberikan pembinaan spiritual kepada mustahik (penerima zakat), dan mempromosikan nilai-nilai kemandirian dan keadilan sosial.
Digitalisasi Dakwah: menyebarkan dakwah melalui media sosial dan website, serta mempermudah pembayaran zakat.
Sementara itu, narasumber kedua, Bapak Rizaludin Kurniawan, M. Si dari BAZNAS RI, berbicara tentang mengenai tentang program prioritas BAZNAS, seperti Rumah Sehat, BAZNAS Micro Finance, dan program lainnya. Dia menekankan enam kekuatan yang timbul ketika zakat dikelola dengan amanah, profesional, dan tata kelola yang baik. Penutupan materi beliau membahas tentang prospek Amil di masa depan, yaitu sebagai Agen Perbaikan, Agen Perubahan, dan Agen Pengembangan untuk kepentingan umat Islam agar lebih sejahtera. Dari pemahaman materi dari kedua narasumber, Manajemen Dakwah memiliki peran strategis dalam menyiapkan amil zakat yang professional, transparan, dan berdampak positif bagi umat agar mencapai kesejahteraan melalui praktik zakat. Acara ini memberikan wawasan mendalam tentang pentingnya manajemen dalam dakwah dan peran zakat dalam meningkatkan kesejahteraan umat Islam.
Dari keismpulan yang penulis bisa katakan bahwa kita yang terdapat pada prodi  Manajeman Dakwah bukan hanya sebagai muzaki yang berkompeten saja akan tetapii kita mnesyiarkan akan penting nya berzakat dan untuk  itu sangat penting bagi kita untuk mengembangkan lagi kompeten-kompeten sebagai muzaki yang yang adil dan tranparan dalam membagikan zakat dengan adil.