Mohon tunggu...
Muhammad Fadhillah Ramadhan
Muhammad Fadhillah Ramadhan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta

Mahasiswa Ilmu Hubungan Internasional UPN Veteran Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kelestarian Warisan Budaya Indonesia melalui Diplomasi Budaya Dangdut Vs Masuknya Musik Pop Amerika di Indonesia

21 Juni 2024   09:50 Diperbarui: 21 Juni 2024   10:08 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Masing-masing negara di dunia memiliki keunikan dan ciri khas sendiri dalam menyampaikan keunggulan kebudayaan yang dimiliki. Adapun negara yang memiliki tingkat keunggulan kebudayaan yang tinggi adalah Indonesia dan Amerika Serikat. Indonesia merupakan sebuah negara yang kaya akan budayanya. Dan kekayaan budaya Indonesia dapat menjadi sebuah identitas nasional Indonesia dikarenakan ciri khas budaya yang dimiliki oleh Indonesia memiliki perbedaan sendiri dengan negara lainnya. Adapun salah satu ciri khas budaya Indonesia dapat dilihat dengan adanya keberadaan musik lokal Indonesia yang saat ini telah mendunia adalah dangdut. Saat ini dangdut merupakan sebuah musik yang berasal dari Indonesia yang telah menjadi musik populer yang banyak digemari oleh berbagai lapisan masyarakat tidak hanya masyarakat lokal Indonesia, melainkan musik dangdut juga digemari oleh masyarakat internasional yang mana dengan terbentuknya citra baik sebuah negara melalui dangdut dan dapat menjadi sebuah branding negara, hal ini menunjukkan bahwa dangdut dapat menjadi sebuah strategi Indonesia dalam membentuk Diplomasi Budaya.

Diplomasi Budaya merupakan salah satu komponen yang berasal dari aspek Diplomasi Publik yang merupakan sebuah alat yang dilakukan oleh aktor negara dengan melibatkan masyarakat untuk dapat membentuk kerjasama terhadap negara mitra dengan memfokuskan pada aspek sosial dan budaya. Selain itu, Amerika Serikat juga merupakan sebuah negara yang memiliki keunggulan di bidang pop musik yang saat ini musik yang berasal dari Amerika Serikat telah berhasil dalam mempengaruhi masyarakat internasional untuk menyukai musik-musik pop yang berasal dari Amerika Serikat yang menjadi sebuah representasi baik Amerika Serikat dalam memperkenalkan identitasnya.

Diplomasi Budaya memberikan peranan penting untuk dapat memperkuat hubungan Bilateral dikarenakan Diplomasi Budaya dapat membentuk sebuah citra baik terhadap negara yang bekerjasama dan terbentuknya rasa saling percaya dan harmonisasi antar kedua negara melalui penyebaran nilai, kebiasaan, dan ide-ide berasal dari sebuah negara (Khatrunada & Alam, 2019). 

Oleh karena itu, dengan adanya keberadaan musik dangdut Indonesia, hal ini dapat meningkatkan reputasi baik Indonesia di mancanegara dikarenakan musik dangdut Indonesia memiliki perbedaan, keunikan, dan ciri khas tersendiri yang sangat berbeda dengan musik-musik lainnya dan juga dapat menjadi sebuah identitas nasional sebuah negara dan menjadi sebuah representasi multikulturalisme Indonesia menjadi satu kesatuan yang utuh melalui keberadaan dangdut Indonesia yang saat ini telah dikenal oleh mancanegara. Oleh karena itu, adanya kepopuleran musik dangdut Indonesia, hal ini merupakan sebuah peluang bagi Indonesia untuk dapat mempertahankan nilai-nilai warisan budaya yang harus dapat dilestarikan dengan maksimal di tengah tingginya pengaruh dari luar negeri di Indonesia yang akan mengancam musik-musik lokal Indonesia. Hal ini dapat ditunjukan dengan adanya keberadaan kepopuleran musik populer dangdut Indonesia ini memiliki persamaan yang mirip dengan keberadaan musik Pop Amerika Serikat yang mana Amerika Serikat merupakan sebuah negara yang dikenal sebagai negara yang kaya akan pusat industri kreatif dengan memunculkan berbagai seni-seni modern yang telah dikenal oleh mancanegara juga. 

Adapun komparasi yang memiliki perbedaan signifikan keberadaan musik dangdut Indonesia dan musik pop Amerika Serikat memiliki perbedaan sendiri dalam memaksimalkan upaya diplomasi budaya yang dibentuk. Yang mana dengan adnaya fenomena ini menunjukan bahwa masing-masing negara dalam melakukan diplomasi budaya memiliki karakteristik tersendiri berdasarkan pada nilai-nilai yang dianut.

Dikarenakan dangdut Indonesia memaksimalkan penggunaan musik-musik tradisional Indonesia seperti suling dan gendang yang menjadi ciri khas musik yang dapat menandakan bahwa musik dangdut kental akan keberadaan musik-musik tradisional dan menjadi upaya melestarikan musik lokal Indonesia. Dan dibandingkan dengan Amerika Serikat, Amerika Serikat lebih menggunakan musik internasional yang mana sebuah aktivitas diplomasi budaya yang dimunculkan dari musik pop tersebut adanya bentuk ilustrasi berupa nilai-nilai Amerika Serikat berupa gaya modern dan westernisasi yang dibentuk melalui musik pop Amerika Serikat yang secara tidak langsung dapat mempengaruhi masyarakat international mengetahui identitas dan nilai-nilai yang dianut oleh Amerika Serikat. Selain itu, musik pop Amerika Serikat juga secara tidak langsung mempromosikan kebudayaan lokalnya terhadap masyarakat Indonesia yang menunjukkan bahwa masing-masing negara baik itu Indonesia melalui musik dangdut dan Amerika Serikat melalui musik popnya yang berhasil dalam membentuk aktivitas diplomasi budaya dikarenakan upaya yang dilakukan dalam memperkenalkan masing-masing keunggulan musiknya dilakukan secara lintas batas dan bersifat universal.

Oleh karena itu, dengan adanya aktivitas diplomasi budaya yang dilakukan oleh Indonesia dan Amerika Serikat dalam memperkenalkan musik yang berasal dari negaranya masing-masing, upaya tersebut merupakan sebuah aktivitas diplomasi budaya yang terbentuk untuk membangun sebuah kebutuhan negara dengan melibatkan kelompok yang lebih luas tidak hanya aktor negara melainkan masyarakat internasional sebagai non state actor dapat berkontribusi untuk membantu peran negara dalam mencapai kebutuhan negara dengan menciptakan citra baik sebuah negara dan juga dapat menjadi sebuah strategi jangka panjang untuk mengenalkan karakteristik dan mempromosikan nilai-nilai sebuah negara di negara tujuan.

Referensi : 

Khatrunada, S. A., & Alam, G. N. (2019). Diplomasi Budaya Indonesia melalui International Gamelan Festival 2018 di Solo, 1 (Padjadjaran Journal of International Relations (PADJIR).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun