Limbah kulit jeruk bisa dimanfaatkan untuk dibuat menjadi suatu sediaan yang lebih bermanfaat dan ramah lingkungan. Jeruk keprok memiliki kandungan senyawa yang berkhasiat untuk kesehatan, sehingga pemanfaatan kulit jeruk keprok dapat dimanfaatkan oleh masyarakat.Â
Salah satu potensi ekonomi dari kulit jeruk adalah adanya kandungan minyak atsiri yang dapat digunakan sebagai satu bahan pendukung dalam pembuatan aromaterapi, sabun atau kosmetik, parfum, dan penguat rasa makanan.Â
Salah satu kandungan minyak atsiri jeruk keprok (Citrus reticulata) yaitu memiliki kadar sitronelol yang tinggi, sitronelol adalah trepellent (penolak) yang memiliki efek mengusir nyamuk dengan tidak menyentuh permukaan kulit yang terkena repelan.Â
Mekanisme kerja molekul repelen yaitu cara memblok atau menghalangi alat penciuman nyamuk yang menyebabkan nyamuk tidak mampu merasakan intensitas, kelembaban, dan konvergensi karbon dioksida yg dilepaskan secara konveksi oleh tubuh manusia menjadi acuan untuk melacak orang.
Selain itu Tanaman yang lain sering diunggulkan untuk pengobatan alami yang juga memiliki kandungan minyak atsiri yang banyak yaitu kayu putih (Melalauca leucadendron Linn.). Minyak kayu putih adalah salah satu jenis minyak atsiri yang banyak digunakan sebagai bahan dalam berbagai produk kesehatan atau farmasi yang banyak diminati.Â
Kebutuhan minyak kayu putih saat ini semakin meningkat dengan berkembangnya variasi penggunaan minyak kayu putih. Minyak kayu putih menghasilkan minyak atsiri yang memiliki banyak khasiat utamanya dibidang kesehatan salah satunya dapat mengatasi hidung tersumbat sehingga menjadikan minyak kayu putih salah satu kebutuhan bagi masyarakat.Â
Dalam pembuatan lilin aromaterapi Langkah pertama yang dilakukan adalah determinasi sampel daun kayu putih dan kulit buah jeruk keprok yang selanjutnya dibuat menjadi simplisia dengan cara dikeringkan kemudian diserbukkan. Simplisia kayu putih dan jeruk keprok dihilangkan dengan teknik penyulingan uap (destilasi uap) untuk mendapatkan ekstrak alami.
Pembuatan lilin dibuat dengan menyiapkan cetakan yang sudah dibersihkan, selanjutnya menyiapkan sumbu dengan memotong sumbu paling sedikit 5 cm lebih panjang dari cetakan yang digunakan, kemudian l beeswax ditimbang sebanyak 25 gram, minyak atsiri dipipet sesuia perhitungan selanjutnya basis lilin dipanaskan dalam gelas beaker sampai bahan tersebut mencair dengan suhu 90C.Â
Suhu diturunkan ketika dilakukan penambahan minyak atsiri jeruk (Citrus reticulate) dan kayu putih (Melaleuca leucadendra L.) menjadi 60-65C sambil diaduk sampai kedua minyak atsiri merata. Selanjutnya lilin lebah yang sudah tercampur dengan minyak atsiri dituangkan kedalam wadah yang sudah dilumasi minyak parafin. Kemudian sumbu lilin diletakkan pada bagian tengah lalu didiamkan selama kurang lebih 20 menit.
Pada formulasi aromaterapi dengan kombinasi minyak atsiri jeruk keprok dan kayu putih dilakukan evaluasi untuk memastikan efektivitas yang dihasilkan. Evaluasi pertama yang dilakukan adalah uji organoleptic atau biasa dianggap uji alat atau uji sensori merupakan cara pengujian menggunakan memakai indera manusia menjadi alat primer untuk pengukuran daya penerimaan terhadap produk.Â
Keadaan fisik lilin yang baik ialah rona yang sama serta merata, tidak retak, tidak cacat dan tidak patah. Evaluasi ke-2 adalah uji waktu bakar yang dilakukan dengan cara membentuk lilin menggunakan cetakan paralon, berukuran diameter tiga centimeter serta tinggi 8 cm, lalu lilin dinyalakan serta disiapkan stopwatch buat menghitung saat leleh lilin hingga lilin tidak menyala.Â