Rapat Tahunan Komisariat (RTK) merupakan agenda yang di laksanakan sekali setahun oleh seluruh kepengurusan komisariat pmii se-Indonesia.
UIN Mataram menggelar RTK tersebut pada tanggal 20 Desember 2024. Ada tiga kandidat calon yang akan bertarung pada RTK tahun ini yaitu:
1.M. Ilham
2.Hendrian
3.Iqozul
Panitia RTK menginisiasi adanya debat para kandidat calon, kemudian pada saat hari penyampaian visi misi dan debat itu ada 1 calon yang hadir, yakni M. Ilham. Alhasil debat pun tidak berlangsung sebagaimana yang di inisisasi oleh panitia.
Kemudia panitia mengumumkan bahwa ada 1 calon yang di diskulifikasi akibat ketidak hadirannya di acara debat tersebut yakni kandidat no urut 2 Iqozul. Keterangan dari calon no urut 2 tersebut adalah "saya sedang sakit". Panitia mengambil tetap mengambil keputusan bahwa calon no urut 2 ini harus di diskualifikasi. Dan dua calon yang lolos ke sesi berikutnya. Sayangnya keputusan daripada panitia penyelenggara RTK itu tidak tertulis di dalam Ad/Art dan hasil muspimnas PMII terbaru di tulungagung.
Kemudian setelah forum di buka, berbagai anggota, pengurus rayon pmii se komisariat UIN Mataram saling adu gagasan dan argumentasi di forum. Forum tidak lagi kondusif ketua komisariat pmii uin mataram Husnul Wardi tidak lagi meninggalkan forum tapi menghilang di culik setan konon. Para anggota menganggap ketua komisariat pmii UIN Mataram tersebut bersembunyi menjadi boneka di setiap ketiak senior. Karena memang tak ada komitmen sampai sekarang untuk melanjutkan forum RTK tersebut.
Dan kalau di telisik kembali selama 1 tahun kepengurusan Ketua komisariat PMII UIN Mataram tersebut tidak ada hasil yang tercermin. Hanya 1 saja yang menjadi ingatan para kader yaitu gaya pantunnya. Tapi ingatlah itu pemimpin bukan kontestan pujangga.
Kalau di bandingkan dengan kepengurusan Ketua komisariat sebelumnya yaitu Lalu Risky Hidayat memang jauh berbeda, program terlaksana dan visioner sekali tentunya.
Dan harapan-harapan daripada kader-kader adalah bahwasanya momen-momen RTK ini menjadi momen atau ajang pertukaran ide gagasan dan bagaimana mencerminkan asas musyawarah mufakat sebagaimana yang tertulis dalam aturan Ad/Art organisasi.
Mendengarlah dengan telingan yang khidmat, berbicaralah dengan bahasa cinta, dan melihatlah dengan penuh empati.
Hasta La Victoria Siempere, Patria O Muerte.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H