Mohon tunggu...
Ramadani
Ramadani Mohon Tunggu... Guru - Dosen

Gemar menulis ilmiah dan penelitian.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Penerapan English Environment di Perguruan Tinggi

29 September 2022   10:11 Diperbarui: 29 September 2022   10:18 215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Bahasa Inggris adalah bahasa yang sangat penting yang harus dimiliki setiap orang. Bahasa Inggris juga telah dipelajari dari Sekolah Dasar (SD) hingga Perguruan Tinggi (PT). Dengan lamanya waktu belajar bahasa Inggris dari Sekolah Dasar (SD) hingga Perguruan Tinggi (PT) sekitar 12 tahun belajar bahasa Inggris, namun siswa bahkan mahasiswa belum memiliki kompetensi yang maksimal dalam menguasai bahasa Inggris.

Seperti yang kita ketahui bahwa bahasa Inggris sangat penting bagi lulusan perguruan tinggi sebagai keterampilan unggulan mereka di luar keahlian di bidangnya masing-masing dan sangat berguna bagi mereka untuk melamar pekerjaan di perusahaan asing bahkan di instansi pemerintah. Dengan tuntutan dunia kerja saat ini, hampir semua perusahaan menuntut pelamar kerja memiliki kemampuan bahasa Inggris dan memiliki Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul serta memiliki daya saing yang tinggi. 

Melihat dari situasi seperti ini, jika tidak ditanggapi dengan serius, maka hal ini akan menjadi masalah besar bagi para alumni yang akan melamar pekerjaan. Para alumni tidak memiliki daya saing yang tinggi dan akan sulit bagi mereka untuk mendapatkan pekerjaan. Perguruan Tinggi vokasi menerapkan sistem Link and Match dimana kurikulum disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan tempat mahasiswa akan ditempatkan bekerja nantinya. 

Sebagian besar Perguruan Tinggi vokasi menerapkan pembelajaran bahasa Inggris sampai dengan 2 semester dimana setiap semester memiliki 4 sks. Hal ini menunjukkan bahwa Perguruan Tinggi Vokasi telah berusaha semaksimal mungkin untuk mendukung dan memaksimalkan bahasa Inggris semua mahasiswa. Namun, sebagian besar siswa belum dapat berkomunikasi menggunakan bahasa Inggris. Hal ini disebabkan oleh kurangnya mahasiswa yang aktif untuk mempraktekkan bahasa Inggrisnya di kampus maupun di rumah. 

Situasi ini semakin parah, ketika pandemi datang di sekitar kita. Dimana pemerintah menerapkan pembelajaran online dan ini akan menjadi kekurangan siswa untuk berlatih bahasa Inggris mereka. Untuk mengatasi masalah ini, dosen harus memiliki metode atau strategi pembelajaran yang efektif untuk meningkatkan kemampuan berbicara bahasa Inggris mahasiswa. 

Pembelajaran di kelas 4 sks tidak cukup bagi siswa untuk memaksimalkan kemampuan bahasa Inggrisnya jika siswa tersebut tidak mempraktekkannya di lingkungan tempat mereka berada. Karena bahasa Inggris tidak dipraktikkan atau diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, maka tidak akan optimal.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun